Berita Golkar – Gelombang dukungan terhadap Ridwan Kamil agar maju kembali pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat terus berdatangan.
Setelah SOKSI dan Kosgoro 1957 mendeklarasikan pernyataan agar DPP Partai Golkar segera mengumumkan Ridwan Kamil sebagai satu-satunya bakal calon Gubernur Jabar, kini giliran Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Jabar dan Krida Wanita Swadiri Indonesia (KWSI) Jabar yang menyatakan dukungan.
“Setelah berembuk dengan keluarga besar KPPG dan KWSI Jabar, kami menyatakan dukungan terhadap pencalonan Ridwan Kamil di Jabar,” tegas Ketua KPPG Jabar yang juga Ketua Krida Wanita Swadiri Indonesia Provinsi Jabar, Dr Cucu Sugyati, di hadapan sejumlah wartawan di Bandung, Sabtu (6/7).
Sebagai konsekuensi logis dari pernyataan resmi dua organisasi ini, seluruh pengurus, kader, dan simpatisan wajib mengerahkan seluruh energi agar Ridwan Kamil bisa meraih kursi Gubernur Jabar kedua kalinya. Ia pun berharap pencalonan Ridwan Kamil di Jabar direstui DPP Partai Golkar.
“Kami berharap DPP Partai Golkar berkenan mendengarkan arus bawah atau grassroot partai ini dengan mengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar,” pinta Cucu.
Cucu pun memastikan pernyataan yang dikeluarkan kedua organisasi ini, bukan sekadar ikut-ikutan meramaikan suasana. “Ini murni berdasarkan pengamatan kami di lapangan, bahwa Jabar masih membutuhkan figur Ridwan Kamil. Biarkan ia kembali melayani rakyat Jabar untuk 5 tahun ke depan,” terangnya.
“Selama 5 tahun kepemimpinannya (Ridwan Kamil), begitu banyak keberhasilan yang dirasakan warga Jabar. Misalnya, ketika musibah pandemi Covid-19 terjadi di Jabar dan kita semua mengalami masa-masa sulit, banyak program dan kebijakan strategis yang diambil Gubernur untuk kepentingan masyarakat, sehingga Jabar termasuk yang paling cepat dalam pelaksanaan vaksin. Pak RK juga berupaya keras agar perekonomian dapat berjalan,” papar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar ini.
Khusus untuk pemberdayaan perempuan, lanjut Cucu, Ridwan Kamil juga telah menginisiasi program Sekoper Cinta dan program Sekolah Politik Perempuan. “Belum lagi keberpihakannya terhadap UMKM dan perhatian kepada kaum milenial, serta berbagai lapisan masyarakat lainnya,” pungkasnya. {sumber}
