Berita Golkar – Politikus senior Partai Golkar Ridwan Hisjam turut menanggapi kritik yang dilontarkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal utang pemerintah yang disebut makin membengkak. Mega bahkan membandingkan utang negara dengan utang di era pemerintahannya.
Ridwan memahami apa yang disampaikan Megawati. Namun, menurutnya, mengkritik utang negara di mana PDIP masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan yang besar, menjadi hal yang kurang tepat. Sebab, bagaimanapun pembahasan soal utang negara itu sudah dibahas di DPR secara bersama-sama, dan disahkan.
“Saya melihat begini sistem pemerintahan kita kan presidentil yang didukung oleh parlementer atau DPR dengan koalisi yang besar. Semua anggaran itu disahkan di DPR, melalui pembahasan semua fraksi. Jadi saya kira tidak baik kalau kita akhirnya menuding begini-begini. Padahal soal utang ini sudah menjadi keputusan bersama antara pemerintah dengan DPR,” ujar Ridwan, Sabtu (6/7/2024).
Menurut Ridwan, jika mengkritik utang namun masih dalam satu koalisi menjadi tidak elok. Ia melihat sampai detik ini koalisi pemerintahan Presiden Jokowi masih kompak, di mana PDIP masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan. Karenanya apa pun kebijakan pemerintah selalu dibahas bersama-sama di DPR.
“Nah terkait utang ini sama, seperti yang disampaikan Sri Mulyani selama masih memenuhi presentase dari anggaran atau penghasilan kita, itu artinya masih sehat, aman. Dan pertumbuhan ekonomi kita kan juga masih lumayan dibanding negara-negara tetangga. Masih bisa di atas lima persen,” ucapnya.
Ridwan yang juga sebagai anggota Komisi VII DPR mengatakan, bahwa terkait penggunaan utang semua sudah ada pertanggungjawabannya setiap tahun, yang diberikan Presiden ke DPR. “Semua kita yang di DPR ini kan terima pertanggungjawabannya. Kalau tidak setuju mestinya dari awal,” terangnya.
Ridwan mengatakan, penggunaan utang negara menjadi tanggung jawab bersama koalisi untuk mengawasi. Ia sepakat jika yang perlu diwaspadai adalah penggunaan utang negara, jangan sampai disalahgunakan atau dislewengkan. “Tugas kita adalah bagaimana memastikan utang itu digunakan sesuai peruntukannya,” ucapnya.
Ridwan melihat sampai ini koalisi pendukung pemerintah masih sangat solid. Di mana PDIP masih menjadi bagian dari koalisi. Ia justru berharap pemerintahan Presiden Jokowi ditutup dengan yang baik, husnul khatimah. “Jadi sebetulnya kita tidak perlu melontarkan kritik di mana kita masih menjadi bagian dari pengambil kebijakan itu,” jelasnya. {sumber}