Berita Golkar – Politikus Senior Partai Golkar Ariady Achmad merespon beredarnya nama Jokowi Widodo diusulkan sebagai Calon Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dengan Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Diketahui beredar undangan Barisan Muda Golkar yang mendorong Munas Golkar dipercepat. Dalam undangan itu tertuliskan Jokowi sebagai Calon Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dan Agus Gumiwang sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029.
Ariady menilai, dengan masuknya nama Jokowi dalam calon Ketua Dewan Pembina Partai Golkar merusak tatanan proses kaderisasi di tubuh partai berlambang beringin itu. Menurutnya, jangan sampai Partai Golkar di rusak dengan orang-orang yang hanya mementingan kepentingan pribadi. “Jangan sampai Partai Golkar dirusak dengan orang yang hanya mementingkan pribadi,” kata Ariady, Senin (8/7/2024).
Ariady mengatakan, hal ini harus dicegah jangan sampai ada kepentingan-kepentingan tertentu agar bisa masuk ke Golkar. “Mari kita sama-sama saling peduli dengan Golkar, jangan sampai Partai Golkar hancur dan dirusak dengan masuknya orang-orang yang tidak memahami elan perjuangan PARTAI GOLKAR” tegasnya.
Ariady mengatakan, bahwa dalam AD/ART partai jika seseorang ingin masuk dalam struktur DPP harus duduk satu periode dalam kepengurusan ditingkatnya masing-masing.
“Mewajibkan masuk dalam struktur DPP harus pernah duduk satu priode dalam kepengurusan. Terkecuali AD/ART nya di rubah dalam Munas,” katanya.
Hanya saja, Ariady tidak mempersoalkan Agus Gumiwang yang akan mencalonkan sebagai Ketua Umum Golkar. Menurutnya, setiap kader Golkar mempunyai hak untuk ikut bertarung untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Partai Golkar. “Siapa saja boleh maju, asalkan memenuhi syarat sebagai Ketum Golkar,” katanya.
Diketahui, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku siap maju menjadi ketua umum (ketum) dan masuk arena kontestasi Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang pohon beringin itu pada Desember 2024. {sumber}