Berita Golkar – Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo yang membentuk Dana Abadi Pariwisata senilai Rp2 triliun untuk dimasukkan dalam RAPBN 2025.
Keputusan tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi sektor pariwisata Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19.
“Pembentukan Dana Abadi Pariwisata adalah langkah strategis yang sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas destinasi wisata di Indonesia,” ujar Hetifah dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Ia menyatakan bahwa dengan adanya dana ini, maka pihak terkait dapat memastikan bahwa pariwisata Indonesia dapat bersaing di kancah global, sehingga kemudian dapat memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi masyarakat lokal.
Hetifah juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana tersebut, maka dana abadi ini harus dikelola dengan baik dan digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengawasan yang ketat dari berbagai pihak, termasuk dari DPR sangat diperlukan untuk memastikan bahwa dana ini benar-benar memberikan dampak positif.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyatakan perlunya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku industri pariwisata, gunanya adalah untuk memaksimalkan manfaat dari dana tersebut.
“Kolaborasi yang baik antara semua pemangku kepentingan adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan dana ini. Semua pihak harus memiliki visi yang sama untuk memajukan pariwisata Indonesia,” tambahnya.
Hetifah berharap dengan adanya Dana Abadi Pariwisata ini, berbagai usaha pengembangan dan pemeliharaan destinasi wisata dapat berjalan lebih lancar dan berkelanjutan. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung langkah ini demi kemajuan pariwisata dan ekonomi nasional, karena pariwisata merupakan sektor yang terus berkembang.
Dalam konteks ini, Hetifah menggarisbawahi perlunya program pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha pariwisata lokal.
“Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia sangat penting. Kita harus memastikan bahwa pelaku usaha pariwisata di daerah-daerah memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola dan mengembangkan destinasi wisata dengan baik,” ujarnya.
Ia menekankan agar dana ini harus memberikan manfaat yang merata bagi seluruh daerah di Indonesia, karena setiap daerah memiliki potensi pariwisata yang unik dan harus mendapatkan perhatian yang sama.
“Kita harus memastikan bahwa dana ini tidak hanya terkonsentrasi di destinasi-destinasi utama, tetapi juga harus menjangkau daerah-daerah yang masih kurang berkembang namun memiliki potensi besar,” kata Hetifah. {sumber}