Berita Golkar – Sebagai soko guru perekonomian nasional, Koperasi telah memiliki sejarah panjang dan memegang peran penting dengan karakteristik pemberdayaan ekonomi rakyat, serta menjadi pendorong agar usaha rakyat dapat terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional.
Dengan jumlah anggota yang saat ini mencapai 24,44 juta orang dan volume usaha mencapai lebih dari Rp285 triliun, Koperasi di Indonesia bergerak di berbagai sektor, mulai dari sektor produksi, pemasaran, konsumsi, jasa, hingga simpan pinjam.
“Kemudian tentu tantangan saat sekarang adalah disrupsi dari digital. Sebetulnya digital itu prinsip Koperasi secara digital. Karena digitalisasi itu berbasis anggota, membership, dan jaringan. Oleh karena itu, ini penting bagi kita untuk Koperasi terus menjadi tiang daripada perekonomian nasional,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-77 yang bertemakan “Koperasi Mitra Pemerintah Membangun Ekonomi Nasional Yang Berdaulat dan Mandiri Menuju Indonesia Emas” di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (12/07).
Menko Airlangga juga mengatakan terdapat beberapa tantangan bagi Koperasi diantaranya yakni daya saing Koperasi dan sumber daya manusia. Untuk itu, Menko Airlangga mendorong agar Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPINDO) untuk menggencarkan gerakan koperasi terutama bagi generasi muda.
“Saat sekarang Pemerintah tentu melihat bahwa transisi ke depan ini menjadi penting. Karena transisi ke depan ini adalah transisi menuju Indonesia Emas 2045. Dan periode 2025 sampai 2035, tahap pertama sampai tahun 2030, itu sangat krusial. Karena ini berbasis ketersediaan sumber daya manusia dan sumber generasi muda. Dan kita ingin agar gerakan Koperasi oleh DEKOPINDO tidak melupakan generasi muda. Generasi muda ini sekarang, generasi milenial ini, selain mereka penting, mereka juga mempunyai literasi yang tinggi terhadap digitalisasi,” jelas Menko Airlangga.
Dalam kegiatan tersebut, Menko Airlangga juga berkesempatan menyerahkan penghargaan Tokoh Koperasi Indonesia untuk 4 kategori yaitu Bintang Abhinaya Jagadhita, Penggerak Koperasi Utama, Penggerak Koperasi Madya, dan Penggerak Koperasi Pratama.
Untuk kategori Bintang Abhinaya Jagadhita diberikan kepada Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Provinsi Jambil Alharis, dan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa.
“Di sini juga hadir ekonom kebanggaan kita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto. Saya kira tidak berlebihan kalau kami dari semua gerakan Koperasi yang ada di Kepri, ingin mendaulat, menobatkan Bapak Airlangga Hartarto sebagai maestro ekonomi Indonesia saat ini,” ucap Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad.
Selain itu, dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 2.300 peserta secara offline dan 25.000 peserta secara online dari seluruh unsur gerakan koperasi Indonesia seperti Dekopin Pusat, Dekopinwil, Induk Koperasi, koperasi primer dan sekunder Provinsi Kepulauan Riau, dan perwakilan masyarakat koperasi seluruh Indonesia ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara DEKOPIN dengan Telkomsel serta Launching Ekosistem Digital Koperasi Unit Desa (KUD) dalam Supply Chain Terintegrasi.
“Kita juga perlu melihat beberapa koperasi yang maju di berbagai negara lain, itu patut untuk kita tiru. Tetapi kuncinya tetap Koperasi yang survive adalah Koperasi yang menguasai market share. Jadi jangan dilupakan daya saing,” pungkas Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni anggota DPR RI Singgih Januratmoko, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Presiden ASEAN Co-operative Organization (ACO) Datuk Seri Dr. Hj. Abdul Fattah, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Ketua Umum DEKOPIN Nurdin Halid, serta jajaran pengurus DEKOPIN Provinsi dan Kabupaten/Kota. {sumber}