Berita Golkar – Wakil Presiden RI Ke-9, Hamzah Haz meninggal dunia pada hari ini, Rabu 24 Juli 2024. Berdasar keterangan keluarga, Hamzah Haz wafat usai terjatuh saat hendak menunaikan ibadah shalat Dhuha.
Atas wafatnya Wapres RI Ke-9 Hamzah Haz, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto turut menyampaikan rasa duka yang mendalam. “Turut berduka cita atas wafatnya Wakil Presiden RI Ke-9 Bapak DR. H. Hamzah Haz,” tulis Airlangga Hartarto melalui akun instagramnya @airlanggahartarto_official.
Lanjut Airlangga Hartarto, sosok Hamzah Haz adalah tokoh bangsa yang sarat dengan pengalaman. Sehingga Airlangga memahami bahwa Hamzah Haz adalah tokoh bangsa yang memiliki nilai kebijaksanaan. Hamzah Haz juga merupakan figur yang berdedikasi bagi nusa bangsa.
“Bapak Hamzah Haz adalah tokoh bangsa. Pengalaman dan dedikasi beliau untuk Indonesia begitu luar biasa. Semoga seluruh amal ibadah almarhum diterima dan ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan ketabahan. Amin Ya Rabbal Alamin. Al fatihah,” tambah Airlangga Hartarto mendoakan Hamzah Haz.
Senada dengan Airlangga Hartarto, tokoh senior Partai Golkar, Jusuf Kalla yang juga merupakan Wapres RI Ke-10 dan Ke-12 turut menyampaikan duka cita yang mendalam. Ia merasa sangat kehilangan sosok tokoh bangsa yang bersahaja seperti Hamzah Haz.
“Kami semua mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya ke rahmatullah almarhum Doktor Hamzah Haz. Beliau juga membaktikan dirinya sebagai politisi, cendekiawan dan juga tokoh islam yang baik,” dikatakan Jusuf Kalla dalam keterangannya.
Figur Bersahaja Hamzah Haz
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Sejak muda, Hamzah Haz dikenal sebagai sosok yang aktif berorganisasi termasuk di lingkungan sekolah tempatnya mengenyam pendidikan. Hamzah Haz diketahui pernah menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Pontianak, Kalimantan Barat.
Selanjutnya, Hamzah Haz meneruskan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di kota yang sama dan lulus pada 1961. Tamat dari SMEA, Hamzah Haz bekerja sebagai wartawan surat kabar lokal bernama Bebas selama setahun. Karirnya di bidang jurnalistik terus dijalani hingga menjadi Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat.
Menjalani jenjang pendidikan tinggi, Hamzah Haz berkuliah di Akademi Koperasi di Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, dia bergabung dengan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat dan menjadi ketua selama periode 1962-1965.
Setelah lulus, dia pulang ke Pontianak untuk kembali menempuh pendidikan tinggi di jurusan Ekonomi Perusahaan, Fakultas Ekonomi, Universitas Tanjungpura (Untan). Saat kuliah di Untan, dia juga aktif sebagai ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 1965-1971.
Selain itu, Hamzah Haz juga diketahui bergabung dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak. Mewakili angkatan 66, dia selanjutnya diangkat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat dari fraksi Partai Nahdlatul Ulama (NU) pada 1971.
Hamzah juga menyandang gelar doktor kehormatan atau doktor Honoris Causa Dr. (H.C.) dari American World University pada 21 Desember 1998. Gelar itu diberikan karena kontribusinya bagi Indonesia.
Di periode tahun 1998-2007 atau selepas masa reformasi, Hamzah Haz juga pernah menduduki jabatan Ketua Umum PPP. Karir politik tertinggi seorang Hamzah Haz kala ia menjabat Wapres mendampingi Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Jabatan Wakil Presiden diemban Hamzah Haz pada periode 2001-2004.
Sebelum itu, Hamzah Haz juga pernah menjabat sebagai Menteri Investasi pada era Presiden BJ Habibie. Hamzah Haz juga pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI serta Menko Kesra era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). {redaksi}