Berita Golkar – Tepat pada hari ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah 58 tahun menahkodai perekonomian nasional. Dalam menjalankan tugasnya mengawal perekonomian Indonesia melalui berbagai tantangan, Kemenko Perekonomian terus berkomitmen memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
Di masa kepemimpinan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sendiri, Kemenko Perekonomian telah menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan berhasil dilalui.
Dalam momentum peringatan Hari Jadi Kemenko Perekonomian ke-58 yang digelar di Selasar Kertagama Kemenko Perekonomian, Kamis (25/07), Menko Airlangga beserta seluruh jajaran dan pegawai Kemenko Perekonomian bersyukur atas kerja keras yang selama ini diupayakan menghasilkan solidnya fundamental ekonomi yang menyokong pertumbuhan ekonomi yang konsisten tumbuh positif. Menko Airlangga juga optimis kerja keras yang terus dilanjutkan dapat mengantarkan Indonesia terlepas dari middle income trap.
“Tantangan kita selanjutnya, kita harus petakan seluruh provinsi. Kita lihat economic driver-nya seperti apa. Kita sudah punya semua data sehingga kita bisa melihat apa yang harus kita lakukan agar setiap daerah bisa seperti Jakarta, atau seperti Kalimantan Timur, atau bahkan kemarin waktu di Sumatera Selatan, Ogan Ilir, pun sudah lolos middle income trap,” ujar Menko Airlangga.
Kemudian Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga berterima kasih kepada seluruh jajaran Kemenko Perekonomian atas upaya optimal dalam mendorong peran Kemenko Perekonomian dalam fora internasional.
Menko Airlangga menuturkan bahwa Kemenko Perekonomian juga berada dalam sejarah dimana Indonesia menandatangani Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dengan Amerika dan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan pada Keketuaan ASEAN tahun 2023, Kemenko Perekonomian juga berperan penting dalam diluncurkannya Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang merupakan the first agreement regional mengenai digital.
“Ini yang menjadi tantangan kita di tahun 2025 untuk menjadikannya (DEFA) sebagai engine of growth agar pertumbuhan kita di atas 6 persen,” ungkap Menko Airlangga.
Lebih lanjut Menko Airlangga menerangkan bahwa dengan digital economic framework Pemerintah juga mendorong adanya interoperability, data security, national single window yang terkoneksi dengan negara lain, free flow of goods, dan juga mendorong UMKM. Selain itu, digitalisasi juga mendorong local currency transaction yang mana QR Code rupiah bisa digunakan bertransaksi di 5 negara ASEAN. Adanya LCT dapat mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing yang sangat mempengaruhi harga, nilai, dan nilai ekonomi Indonesia.
“Oleh karena itu, tantangan belum berakhir, PR jalan terus, dan kereta Kemenko Perekonomian juga jalan terus,” pungkas Menko Airlangga.
Dalam momentum yang berkesan ini, Menko Airlangga beserta keluarga besar Kemenko Perekonomian mengucap syukur atas kerja keras yang membuahkan hasil manis yaitu pertumbuhan ekonomi yang konsisten tumbuh.
Menko Airlangga dalam momen tersebut juga meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan para wartawan Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi Makro (FORKEM) yang selama ini telah setia mengabarkan berbagai berita terkini yang lahir dari kantor Kemenko Perekonomian. Sebagaimana arahan Menko Airlangga, Kemenko Perekonomian akan terus bekerja keras mengupayakan yang terbaik dalam menjalankan perannya sebagai nahkoda perekonomian Indonesia. {sumber}