Berita Golkar – Nama Ridwan Kamil makin tenggelam di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta, setelah Partai Golkar mengorbitkan nama lain sebagai bakal calon gubernur. Nama yang dipilih Partai Golkar adalah Jusuf Hamka, pengusaha jalan tol yang namanya pernah viral karena aksi sosialnya.
Setelah diwacanakan pertama kali oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto beberapa pekan lalu, nama Jusuf Hamka makin melabung.
Nama Jusuf Hamka pun langsung direspons positif oleh berbagai anggota masyarakat dan elit partai politik. Sebagai orang yang lama tinggal di Jakarta, aktif dalam kegiatan sosial, sukses sebagai pengusaha dan dikenal berani, Jusuf Hamka langsung menjadi magnet.
Melihat respons tersebut, Partai Golkar pun menerbitkan surat tugas khusus atau instruksu untuk Jusuf Hamka terkait pencalonan sebagai gubernur Jakarta.
Tak tanggung-tanggung, sebagaimana diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus, surat tugas yang diberikan kepada Jusuf Hamka ada dua. Dengan surat tersebut Jusuf Hamka diberikan kesempatan untuk melakukan langkah-langkah politik dengan elit partai dan sosialisasi kepada masyarakat Jakarta.
Gayung bersambut, organisasi underbow Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) juga mendukung langkah Partai Golkar mendorong Jusuf Hamka menjadi calon gubernur Jakarta.
Bahkan, MKGR Jakarta telah menyiapkan agenda sosialisasi Jusuf Hamka kepada masyarakat sebagaimana disampaikan ketuanya Basri Baco. Langkah tersebut diklaim sebagai bentuk kepatuhan MKGR terhadap mandat DPP Golkar yang menugaskan Jusuf Hamka sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Wacana Pencalonan Ridwan Kamil Makin Tenggelam Seiring makin menguatnya nama Jusuf Hamka di internal Partai Golkar, secara otomatis menenggelamkan wacana pencalonan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta. Dalam berbagai kesempatan, elit Partai Golkar makin memastikan bahwa Ridwan Kamil akan direkomendasikan untuk Pilgub Jabar.
Sejumlah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sebelumnya intens mendorong Ridwan Kamil maju sebagai calon gubernur Jakarta seperti Partai Gerindra dan PAN kini tak terdengar lagi suaranya. {sumber}