Berita Golkar – Empat kawasan ekonomi khusus (KEK) baru yang diusulkan para pelaku usaha pada tahun ini telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo.
Empat KEK itu ialah Edutek Medika Internasional Banten yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD), Nipa di Kepulauan Riau, Pariwisata Kesehatan Internasional Batam di Kepulauan Riau dan Industri Hijau Bungku di Sulawesi Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Joko Widodo telah menyetujui empat usulan itu menjadi KEK, dan penetapan landasan hukumnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) sedang dalam proses.
“(PP-nya) Sedang dalam proses, (Presiden Jokowi) sudah setuju,” kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (29/7/2024).
Sebelumnya, Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang mengatakan, Edutek Medika Internasional di BSD akan dikembangkan sebagai pusat riset ekonomi digital dan pengembangan teknologi. Kemudian, juga akan dikembangkan sebagai pusat pendidikan dan kesehatan.
Pengusul KEK ini ialah PT Surya Inter Wisesa yang merupakan anak perusahaan PT Bumi Serpong Damai (BSD).
“Di sana juga sudah terdapat Monash University ya, sudah beroperasi. Kemudian kesehatan akan dibangun juga rumah-rumah sakit yang bertaraf internasional, sehingga warga negara kita tidak perlu harus ke Penang atau ke Singapura untuk mendapatkan perawatan yang punya kualitas internasional, cukup datang ke Indonesia,” paparnya.
Adapun untuk KEK Nipa akan difokuskan untuk usaha logistik dan distribusi pengembangan energi yang diusulkan oleh PT Asinusa Putra Sekawan.
Sementara itu, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang dinisiasi oleh PT Karunia Praja Pesona dengan komitmen realisasi investasi Rp6,91 Triliun dan serapan tenaga kerja sebanyak 105.406 orang.
Apollo Hospital India selaku investor utama berkomitmen konstruksi pada bidang layanan kesehatan berstandar internasional dan peningkatan medical-tourism akan rampung dan beroperasi di tahun 2026.
Terakhir, untuk KEK Industri Hijau Bungku di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah diusulkan oleh PT Anugrah Tambang Industri. Rencana kegiatan usahanya ialah Produksi dan pengelolaan, logistik dan distribusi, pengembangan energi.
“Untuk investasinya jumlahnya dari keempat empatnya totalnya Rp 161 triliun,” ujar Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Edwin Manansang di kantornya pada 22 Juli 2024 lalu. {sumber}