Berita Golkar – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mencatat realisasi anggaran subsidi bunga pinjaman modal untuk pelaku UMKM per Juli 2024 mencapai sebesar Rp944 juta dari total pagu anggaran sebesar Rp1 miliar.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembayaran subsidi bunga pinjaman yang bertujuan membantu UMKM dalam berbagai sektor usaha agar dapat berkembang. “Program subsidi bunga pinjaman ini telah memberikan manfaat kepada 1.398 pelaku UMKM sepanjang Januari-Juli 2024,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Rabu.
Ansar menyebut program pinjaman modal tanpa bunga ini merupakan salah satu program unggulan Pemprov Kepri yang telah berjalan sejak tahun 2021 dan terus mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Melalui program ini, kata dia, Pemprov Kepri bekerja sama dengan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah menyediakan pinjaman modal UMKM dengan bunga nol persen, karena bunganya sudah ditanggung atau disubsidi Pemprov Kepri melalui APBD.
“Tahun ini plafon pinjaman modal ini ditambah dari sebelumnya maksimal Rp20 juta menjadi Rp40 juta per UMKM. Total pinjaman modal sekitar Rp60 miliar,” ujar Ansar.
Pemprov Kepri, lanjut Ansar, terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan sosialisasi program ini agar lebih banyak UMKM yang bisa merasakan manfaatnya. Pihaknya terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program ini agar dapat berjalan dengan optimal dan tepat sasaran.
“Kami terus mendukung pengembangan UMKM melalui program strategis pinjaman modal tanpa bunga tersebut,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan bantuan finansial kepada UMKM di seluruh wilayah Kepri tanpa beban bunga, yang sering menjadi kendala utama bagi pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usahanya.
Program ini diimplementasikan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah. Oleh karena itu, kami berkomitmen memberikan dukungan penuh agar mereka dapat berkembang tanpa terbebani oleh bunga pinjaman,” ucap Ansar.
Ansar menambahkan program pinjaman modal ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan finansial, tetapi juga mencerminkan kepedulian dan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan adanya program ini, para pelaku UMKM diharapkan dapat lebih fokus dalam mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terhadap beban bunga pinjaman. {sumber}