Berita Golkar – Calon Wali Kota Semarang sekaligus saat ini masih menjabat Bupati Kendal Dico Ganinduto membuat pernyataan mengejutkan dengan menganggap Semarang sebagai kota cukup tertinggal dibandingkan kota-kota besar lain. Namun, Dico menyebut bahkan di Jawa Tengah sendiri pun Semarang termasuk tertinggal.
Pernyataan Dico ini pun justru seolah-olah sengaja memancing masyarakat agar berpikir dan sepertinya sengaja untuk membuat pro dan kontra.
Dico dalam pernyataannya menyebutkan, sebagai ibu kota provinsi dengan perkembangan Semarang hanya biasa-biasa saja, jelas Semarang tertinggal jika dibandingkan ibu kota berbagai provinsi lain di Pulau Jawa.
“Dibandingkan ibu kota provinsi lain di Jawa Semarang jelas tertinggal. Dan bila membandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah, trennya Semarang agak sedikit tertinggal. Artinya, ini sebagai problem,” kata Dico.
Untuk nantinya ke depan, Dico terang-terangan menyatakan siap mewujudkan perubahan nyata berbekal kompetensinya.
“Dengan latar belakang yang saya miliki, dengan niat saya yang tulus untuk membangun Kota Semarang. Kemudian juga dengan pengalaman saya di Kabupaten Kendal, insyaallah saya mampu untuk memimpin sebagai ibu kota provinsi dan kota berkembang,” harapan Calon Wali Kota Semarang ini.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Universitas Diponegoro Dr Teguh Yuwono menilai, biasa saja cuma statement calon, mereka pasti di balik itu mempunyai tujuan untuk promosi dan mengenalkan diri ke masyarakat. Justru, pernyataan-pernyataan vulgar seperti pancingan untuk mendapatkan nilai negatif tetapi bisa menjadi strategi agar menarik perhatian.
“Lha kan sudah porsinya dia (Dico) untuk jual diri agar mendapatkan dukungan. Kata-kata dengan pernyataan tegas dan membuat masyarakat berasumsi kritis sampai muncul pro dan kontra justru dapat menjadi poin agar dapat perhatian lebih, bahkan simpati. Sebab, alasannya juga jelas ada dasarnya, bukan sengaja dibuat-buat tanpa data, ini menarik,” terang Teguh. {sumber}