Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana memperluas proses digitalisasi untuk sejumlah komoditas di Indonesia. Salah satunya yakni untuk komoditas durian.
Menurut dia, dengan diterapkannya digitalisasi untuk komoditas durian di Indonesia, maka hal ini akan berdampak pada kesejahteraan petani.
“Nah sekarang kita lagi bikin tuh bangun. Petaninya tadinya hanya dapat 30 ribu ya. Sekarang kita coba sampai 80 ribu. Sekarang kita atur semua. Jadi petani itu akan kaya raya nanti di sana. Jadi kalau kamu punya satu hektar, kamu bisa dapat beberapa puluh juta rupiah per tahun,” ujarnya dalam Program Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (30/07/2024).
Menurut luhut dengan tata niaga yang teratur dan transparan secara digital akan meningkatkan nilai tambah durian. Setidaknya, potensi pasar ekspor durian asal Indonesia ke luar negeri mencapai miliaran dolar. Berdasarkan data terakhir potensinya tembus hingga US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 40,7 triliun.
“Jangan main-main. Durian itu kita punya ekspor dari Parigi itu. Laporan kemarin tuh tim saya, saya kirim ke sana. Itu bisa satu miliar dolar sekarang. Potensinya bisa dua setengah miliar dolar,” ujar Luhut.
Potensi ekspor tersebut diproyeksikan akan terus tumbuh. Ini didukung oleh kebijakan China yang mengimpor durian hingga mencapai US$ 8 miliar per tahun.
“Karena yang impor ini paling banyak Tiongkok, dia impor tuh 8 miliar dolar setahun. Nah tapi itu dari Indonesia mungkin bisa 3-4 miliar dolar. Nah kita selama ini melalui mana namanya, Malaysia, Thailand, dan sebagainya,” kata dia. {sumber}