Berita Golkar – Anggota Komisi III DPR Supriansa menilai tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membunuh sopir truk di Yahukimo, Papua Pegunungan sudah keterlaluan. Pemerintah tak bisa mendiamkan aksi keji dari KKB.
“Tindakan KKB itu sudah keterlaluan. Saya berharap ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah perbuatan kekerasan yang dilakukan KKB,” kata Supriansa kepada wartawan, Jakarta, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Legislator dari fraksi Partai Golkar ini bahkan mendorong pemerintah menerjunkan TNI ke wilayah-wilayah rawan KKB. Pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan warga dari aksi brutal kelompok separatis tersebut.
“Kalau perlu terjunkan TNI di wilayah itu untuk melakukan langkah-langkah strategis demi menyelamatkan warga yang beraktivitas di Yahukimo,” kata Supriansa.
Supriansa kembali menekankan jika tindakan KKB tidak bisa dibiarkan. Jika terjadi lagi, dia menyarankan penggunaan solusi konkret, yakni gerakan TNI.
“Jika kekerasan seperti itu sudah berulang kali terjadi maka solusinya adalah gerakan TNI. Hanya kekuatan TNI yang solid yang bisa menghadapi kekejaman KKB,” kata dia.
Sebelumnya, KKB Pok KKB Kodap XVI Yahukimo membunuh sopir truk bernama Abdul Muzakir, 29. Para pelaku turut membakar mobil truk korban di pinggir jalan.
Pembunuhan itu terjadi di ruas jalan Kampung Massi, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pukul 12.20 WIT, Rabu, 31 Juli 2024. Heru mengatakan korban tewas dengan luka sayatan di sekujur tubuh.
Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto mengungkapkan korban, sopir CV Sarilia yang memuat kayu sensor, hendak pergi ke lokasi pengambilan kayu. Saat itu, truk korban yang ditumpangi 15 orang tiba-tiba dihadang 6 anggota KKB.
“Korban bersama saksi Nerry Omu dan 14 orang masyarakat Unaukam yang menumpang (7 perempuan dan 7 laki-laki). Belum sampai di tempat pengambilan kayu terjadi penghadangan oleh sekitar 6 orang dan salah satunya memegang senjata Api laras panjang berwarna hitam dalam posisi siap tembak ke arah truk,” kata Heru. {sumber}