DPD 1  

Ingin Menang Pilkada, Zulham Arief Buka Peluang Partai Golkar Sulsel Koalisi Dengan Partai di Luar KIM

Berita Golkar – Partai Golkar tidak menutup ruang untuk berkoalisi dengan partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hanya saja, koalisi Pilpres lalu akan tetap menjadi prioritas.

Juru bicara DPD I Golkar Sulsel Zulham Arief menegaskan, instruksi DPP sudah jelas memprioritaskan KIM. Tetapi ada pengecualian dalam konteks variabel tertentu.

”Sesuai arahan Pak Ketum dan Wakil ketua Bappilu, Bang Doli, kami di Golkar ini tetap mengutamakan KIM. Tentu arah koalisi kami harus disesuaikan dengan variabel tertentu,” ujarnya kepada FAJAR, sesaat lalu.

Lebih lanjut dia mengatakan, variabel-variabel yang dimaksud harus memberi keuntungan juga untuk Golkar. Termasuk dalam hal potensi kemenangan dalam pertarungan di semua daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

”Variabel yang dimaksud itu seperti survei, bisa jadi geo politik di daerah termasuk kandidat mewakili wilayah apa, kelompok usia, kesukuan, agama atau keluarga besarnya seperti apa. Itu mempengaruhi semua,” lanjutnya.

Sehingga, KIM yang menjadi arahan umum dari DPP bisa berlaku dengan pengecualian tertentu. ”Tetapi kami kan mau menang sehingga hal itu menjadi bahan kompromi. Tujuan kita maju Pilkada kan mau menang,” sambungnya.

Dengan begitu, sekalipun Golkar tidak berjalan dengan KIM dalam koalisi di daerah, yang jelas potensi kemenangannya besar. ”Jadi sekalipun tidak dengan KIM, yang penting potensinya besar. Tetapi KIM tetap prioritas,” imbuhnya.

Zulham juga memberi contoh beberapa kasus di mana Golkar harus berhadap-hadapan dengan Gerindra. Misalnya saja di Banten, Gerindra ada calon dan Golkar juga pinya. Sehingga mereka akan berhadapan di Pilkada mendatang.

”Di Jawa Barat juga Gerindra punya Edi Mulyadi, Golkar punya Ridwan Kamil. Jadi dalam kondisi tertentu kami bisa jalan masing-masing,” tuturnya.

Khusus Sulsel, kata dia, kondisinya juga ada yang sama. Misalnya saja Gerindra yang mengusung Andi Seto Ghadista Asapa di Kota Makassar. Dia kemungkinan besar bakal berhadapan dengan Munafri Arifuddin yang merupakan kandidat kuat dari Golkar.

Dalam prosesnya, Golkar segera menuntaskan semua rekomendasi di daerah, termasuk Sulsel. Khusus untuk Sulsel, kabarnya bakal dituntaskan awal Agustus mendatang secara bertahap.

”Dalam waktu dekat ini dituntaskan. Tetapi akan dilakukan secara bertahap, jadi tidak sekaligus bersamaan. Karena kondisi politik di daerah berbeda-beda, makanya kami menyesuaikan,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, yang diprioritaskan kemungkinan kandidat yang sudah komplit. Artinya, kandidat yang sudah merampaunhkan komunikasi kepada calon pendamping dan parpol koalisinya.

”Karena ada daerah yang sudah lengkap pasangannya, ada daerah yang sudah cukup kursinya, ada juga yang masih jomblo dan ada yang sudah cukup kursi dan sudah ada wakil,” tutupnya. {sumber}