Berita Golkar – Anggota DPR RI dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian menyadari perlunya peningkatan kualitas para pembatik Kaltim. Agar bisa berkompetisi dengan pasar. Karena kepeduliannya itu, Hetifah memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM Parekraf sektor batik di Benua Etam.
Rabu 7 Agustus 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) melalui Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif menyelenggarakan penguatan kapasitas bagi para pelaku batik. Dengan tajuk Bimbingan Teknis Pewarnaan Batik dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif, di Taman Budaya Kaltim.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Anggota DPR RI dapil Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian. Tak kurang dari 65 orang pembatik dari kota/ kabupaten se Kalimantan Timur berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Hadir dalam kegiatan itu, Hetifah Sjaifudian (Wakil Ketua Komisi X DPR RI), Erwita Dianti (Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI), Awang Khalik (Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim), Novarita (Alumni Taman Budaya & Ketua Harian Dewan Budaya Nusantara Kaltim), Artha Mulya (Sekjen Dewan Budaya Nusantara Kaltim), narasumber Rahayu Sulistyowati dan Solichin.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim Awang Khalik menjelaskan, bahwa saat ini Wastra menjadi sub sektor unggulan di Kaltim. Dimana menyumbang 6,51 persen terhadap PDB Kaltim.
Pengembangannya terus menjadi saja satu prioritas, diantaranya untuk terus memunculkan ide-ide kreatif. Bagi para pengrajin batik, diharapkan mampu memunculkan ide-ide kreatif, kemudian masuk ke produksi dan distribusi.
“Dari dinas akan siap membantu packaging dan pemasarannya sehingga wastra bisa terus meningkat. Juga perlu untuk mulai mengerti digital Marketing untuk menguasai pasar” jelasnya. Sementara itu, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI Erwita Dianti menyampaikan pentingnya memasukkan unsur-unsur kreatif, dan kemudian memadukan dengan unsur lokal Kalimantan Timur.
“Penting juga untuk mendaftarkan ke Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),” tegasnya. Ditempat yang sama, Anggota DPR RI dapil Kaltim Hetifah berpendapat, bahwa Batik menjadi salah satu komoditas unggulan Kalimantan Timur.
Hanya saja, kata dia, saat ini jumlah pengrajin masih terbatas. Upaya peningkatan kapasitas pengrajin untuk upscaling kualitas batik juga terus diperlukan. Oleh karena itu, Hetifah berkomitmen untuk terus memperdulikan pelaku batik di Kaltim. Apalagi, batik telah menjadi warisan budaya tak benda yang diakui oleh internasional, sehingga harus betul-betul dioptimalkan dengan baik.
“Harus ada narasi di balik sebuah motif, saya berharap pembatik Kaltim terus melalukan inovasi, sehingga memunculkan ide-ide baru,” tandasnya. Tak hanya itu, demi memastikan keahlian profesi pembatik diakui oleh negara, Hetifah juga memfasilitasi kegiatan sertifikasi kompetensi pembatik yang diadakan esok harinya, pada Kamis 8 Agustus 2024.
Dalam kegiatan itu akan menghadirkan para Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik Indonesia. Kegiatan ini pun mendapat antusias para pelaku batik di Kaltim. Salah satunya, Erni Ochnawati.
Peserta pembatik dari kecamatan Kelay Kabupaten Berau yang rela menempuh perjalanan darat hampir seharian menuju Samarinda. Antusiasme peserta lain juga sangat terlihat karena selain dari Berau, hadir para pembatik dari Kutai Timur, Bontang, Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Samarinda. {sumber}