Berita Golkar – Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan ada tekanan terkait dengan keputusan Airlangga Hartarto yang mendadak mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Jusuf Kalla menyebutkan mundurnya Airlangga sebagai orang nomor satu di partai beringin bukan lantaran karena ada kisruh di internal Partai Golkar.
Jusuf Kalla yang juga politisi senior Partai Golkar meyakini tekanan kuat tersebut berasal dari luar partai meski menjelaskan siapa sosok itu.
“Pasti ada tekanan lebih kuat (terkait mundurnya Airlangga) karena kalau dari unsur internal, saya yakin tidak ada (tekanan ke Airlangga) karena semua sudah setuju (Munas) Desember,” katanya dikutip dari program Metro Hari Ini di YouTube Metro TV, Minggu (11/8/2024).
Keyakinan tersebut dilandasi agenda Musyawarah Nasional (Munas) yang tetap digelar Desember 2024 mendatang sesuai keinginan internal partai.
Selain itu, Jusuf Kalla menyebutkan adanya tekanan dari internal partai membuat agenda rapat pimpinan nasional (rapimnas) hingga musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) perlu digelar.
Hal ini dikarenakan mundurnya Airlangga sebagai ketua umum membuatnya perlu dilakukan agenda besar yang diluar jadwal.
“Tidak bisa orang per orang menyatakan itu. Dan juga tidak bisa internal diturunkan di tengah-tengah (kepengurusan) tanpa munas,” jelas Jusuf Kalla.
Lebih lanjut, Jusuf Kalla memuji kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar karena dapat menambah jatah kursi di DPR menjadi 102 kursi pada Pileg 2024 dari sebelumnya 85 kursi di Pileg 2019.
Selain itu, dia juga memuji Airlangga yang mampu mengantarkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024.
“Airlangga telah berhasil memenangkan Pak Prabowo dan Gibran, suatu prestasi yang tentunya dan segala usaha dan pengorbanan,” katanya.
Rapat Pleno
Partai Golkar akan menggelar rapat pleno untuk menunjuk pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum, Selasa (13/8/2024). Pelaksanaan rapat pleno Golkar digelar menyikapi mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum partai berlambang pohon beringin.
“Selasa rencananya (rapat pleno Golkar), paling lama Selasa,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia kepada wartawan di rumah dinas Airlangga, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Minggu (11/8/2024). Ia menjelaskan nantinya dalam rapat pleno akan menunjuk Plt Ketua Umum Golkar pengganti Airlangga Hartarto.
“Mekanismenya itu setelah seorang ketua mengundurkan diri, itu akan disampaikan di rapat pleno, nanti rapat pleno menerima surat pengunduran diri itu dan kemudian nanti baru dibahas, diputuskan siapa yang akan menjadi pelaksana tugas,” katanya.
Kata Doli, pihaknya masih belum bisa membeberkan lebih lanjut siapa yang akan menjadi Plt Ketua Umum Golkar. Dia mengatakan keputusan itu nantinya akan diketok dalam rapat pleno Golkar. “Nanti kita bicarakan di rapat pleno,” ucapnya.
Jusuf Hamka Mundur
Bos jalan tol sekaligus Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar yakni Jusuf Hamka, menyatakan mundur dari kepengurusan partai.
Kemudian Jusuf Hamka juga mundur mundur dari urusan pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Sebagai informasi, Jusuf Hamka mendapat tugas untuk maju di Pilkada Jawa Barat.
“Saya mundur dari pencalonan (Pilkada) dan saya mundur dari pengurus DPP Golkar,” ucap Jusuf Hamka ketika dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Lebih lanjut, Jusuf Hamka mengungkap, jika dirinya belum menginformasikan soal kemunduran kepada pihak partai. Ia berencana memberikan surat pengunduran dirinya kepada partai Golkar pada Senin (12/8/2024).
“Rencananya besok hari (Senin) saya masukan surat. Saya akan ketemu pak sekjen saya akan sampaikan surat-surat,” kata Jusuf Hamka.
“Jadi pencalonan saya baik di Jakarta pun saya kembalikan, baik di Jabar saya kembalikan,” sambungnya. Lebih lanjut, Jusuf Hamka membeberkan alasan dirinya mundur dari Partai Golkar.
Jusuf Hamka menjelaskan, jika dirinya menanggap politik tidak cocok dengan kepribadiannya. Lantas Ia juga menyinggung soal mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar.
“Alasannya saya kira terlalu keras, dan terlalu kasar politik itu buat saya. Dan tidak pantas dengan apa anatomi karakter saya, tidak pantas. Dan saya liat dengan Pak Airlangga mundur, ini satu momentum karena pasti Pak Airlangga mundur pasti ada satu alasan besar, yang kita tidak tau,” tuturnya.
Kemudian Jusuf Hamka mengungkapkan, jika dirinya ada niatan mundur dari dunia politik sejak bulan Juli 2024 lalu, berdasarkan saran istri dan anak.
Ia berujar, dirinya akan berfokus melakukan tugas sosial seperti membangun masjid dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Saran istri dan anak-anak, mantu saya semua juga dari awal. Dari bulan Juli kemarin. Kembali bikin mesjid di 38 provinsi, terus jadi pekerja sosial aja untuk seluruh, wilayah,” imbuhnya.
Airlangga Mundur
Sebelumnya, pengumuman mundurnya Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar disampaikannya lewat sebuah video, Minggu (11/8/2024).
Adapun pertimbangan keputusan mundur itu adalah demi menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depannya dan untuk menjaga keutuhan Golkar.
“Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang terjadi dalam waktu dekat.”
Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar,” ujar Airlangga pada Minggu.
Setelah pengunduran dirinya ini, kata Airlangga, Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART yang berlaku.
Semua proses itu akan dilakukan dengan tertib dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar sebagai partai yang besar, matang, dan dewasa.
“Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. Demokrasi harus kita kawal dan kita kembangkan terus menerus,” katanya
“Partai politik adalah pilar demokrasi kita. Indonesia adalah negeri besar. Kita harus memastikan bahwa demokrasi kita terus berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” imbuh Airlangga. {sumber}