Berita Golkar – Partai Golkar, PKS, dan NasDem Kabupaten Bogor menggelar pertemuan hari ini. Salah satunya agenda pertemuan untuk membahas koalisi pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor.
“Pertemuan hari ini tentunya silaturahmi antara NasDem dan PKS di DPD Partai Golkar, tidak lepas terkait pembahasan pilkada yang akan digelar nanti 27 November. Saya mengapresiasi inisiasi antara Golkar, PKS, dan NasDem,” kata Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor, Wawan Hikal, kepada wartawan di kantornya, Senin (12/8/2024).
Hadir juga Wasekjen DPP Golkar Samsul Hidayat sebagai perwakilan. Wawan menyebut koalisi ketiga partai tersebut sudah dipastikan tidak berubah, atau telah mengental.
“Insyaallah sudah tidak mencair ini kita, tapi mengental. Mencair bisa ke mana-mana tuh, kalau mengental insyaallah sudah menjadi satu tujuan kita membangun koalisi. Intinya silaturahmi ini tujuannya ada banyak kesamaan, bukan lagi mencair tapi mengental,” tuturnya.
Wawan mengatakan nantinya masing-masing partai di tingkat Kabupaten Bogor akan membuat rumusan koalisi. Rumusan tersebut yang akan diserahkan kepada DPP masing-masing partai. “Kita akan membuat rumusan nanti di DPD masing-masing, nanti akan diantar ke DPP masing-masing,” jelasnya.
Dia mengatakan ketiga partai tersebut dalam Pilbup Bogor mengusung Wakil Ketua DPD Golkar Bogor Ade Ruhandi atau Jaro Ade. “Insyaallah Pak Jaro Ade dicalonkan oleh DPD Golkar Kabupaten Bogor,” bebernya.
Sementara, Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor, Dedi Aroza, mengatakan komunikasi antara PKS dan Golkar cukup intens dan terjalin hubungan yang selaras. Bahkan menurutnya, calon Bupati Bogor yang diusungnya itu telah bertemu pejabat PKS.
“Bahkan kami dengan Pak Jaro Ade sudah bertemu dengan para petinggi PKS di Jakarta, untuk menyamakan visi misi dalam membangun Kabupaten Bogor,” kata Dedi.
Terakhir, Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Asep Wahyuwijaya menyebut pertemuan lanjutan ini semakin memantapkan koalisi. Menurutnya, yang akan mendapatkan surat rekomendasi dari NasDem sosoknya bukan hanya memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi, namun betul-betul yang mengerti kondisi Kabupaten Bogor.
“Kang Jaro Ade bukan politisi yang baru lahir setahun dua tahun, tapi karirinya dimulai sejak beliau menjabat sebagai kepala desa pada tahun 2008 lalu hingga menjadi ketua DPRD Kabupaten Bogor 2016,” paparnya. {sumber}