Berita Golkar – Politikus Partai Golkar Bahlil Lahadalia buka suara soal potensi dirinya menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar usai Airlangga Hartarto mundur. Bahlil menyebut, dia menginginkan proses itu berjalan alami.
Hal tersebut dikatakan Bahlil usai menerima Gelar Tanda Kehormatan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024). “Saya pikir proses saja lah, ya. Saya juga kan bukan kader yang dari pengurus DPP (Dewan Pimpinan Pusat) sekarang. Jadi alamiah saja,” kata Bahlil.
Bahlil lantas mengaku sejatinya belum mengikuti secara langsung dinamika yang terjadi di DPP Golkar. Oleh karena itu, dia memilih menunggu perkembangan lebih dulu dan menyerahkan mekanisme pergantian ketua umum melalui Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. “Nanti saja waktu munas, kita lihat perkembangannya,” ujar Menteri Investasi tersebut.
Di sisi lain, Bahlil kembali menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla tidak membahas perihal dinamika yang terjadi pada Partai Golkar. Dia mengungkapkan, pertemuan itu adalah silaturahmi biasa. Bertemu Presiden Jokowi pun adalah hal wajar karena dirinya adalah menteri yang membantu pekerjaan presiden.
Lebih lanjut, Bahlil enggan berspekulasi apakah Presiden Jokowi merestuinya menjadi Ketum Partai Golkar. “Saya tidak bisa menjawab (soal restu) itu karena tanyakan kepada yang berhak memberikan restu,” kata Bahlil.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita memberi kode bahwa Bahlil Lahadalia akan maju sebagai calon Ketum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto. Hal tersebut disampaikan Agus ketika menanggapi sikap 34 dari 38 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I atau tingkat Provinsi Golkar yang disebut setuju jika Bahlil menjadi Ketum Golkar.
Namun, Agus yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian enggan berkomentar apakah Bahlil akan menjadi calon tunggal dalam pemilihan Ketum partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebab, pemilihan Ketum Golkar secara definitif bakal dilakukan dalam munas yang digelar di Jakarta pada 20 Agustus 2024. “Insya Allah. Jawaban saya insya Allah,” ujar Agus Gumiwang.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Dito Ariotedjo juga mengungkapkan telah mendengar aspirasi dari pengurus Golkar yang mengerucut pada nama Bahlil Lahadalia.
“Kita akan melihat bagaimana pastinya untuk munas, kan ada proses pendaftaran calon ketua umum. Nanti kita lihat bagaimana ada yang daftar atau tidak, nanti akan ditentukan dalam forum nantinya calon tunggal atau tidak,” ujar Dito saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa malam.
“Ya memang kita sudah mendengar aspirasi ini mengerucut ke namanya Bang Bahlil,” katanya melanjutkan. {sumber}