Berita Golkar – Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Nusron Wahid tak menampik bila Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga elite Golkar Bahlil Lahadalia menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Golkar.
“Sejauh ini iya,” kata Nusron di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan seluruh kader Partai Golkar juga mendukung Bahlil menggantikan posisi Airlangga Hartarto yang memutuskan mundur dari kursi ketua umum.
Dia tak menampik pula ketika ditanya apakah Bahlil akan terpilih secara aklamasi dalam pemilihan Ketua Umum Golkar yang baru pada Musyawarah Nasional (Munas) Ke-11 Partai Golkar. “Sejauh ini iya,” katanya.
Dia pun mengaku tak keberatan jika Bahlil menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar, namun dia menyebut akan mengikuti keputusan mayoritas. “Ya oke-oke saja. Kalau sudah keputusan ya oke, kalau sudah disepakati mayoritas, oke, gitu saja,” tuturnya.
Namun, dia membantah ketika disinggung soal dugaan cawe-cawe Presiden RI Joko Widodo dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang baru. “Enggak ada (cawe-cawe). Enggak ada arahan Bapak Presiden. Ada-ada saja,” kata dia.
Sebelumnya, penampilan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 menjadi sorotan lantaran mengenakan dasi warna kuning.
Di Ruang Sidang, nama Bahlil bahkan juga sempat disinggung oleh Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet usai dirinya menyapa Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Para ketua umum partai politik, Plt. Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, boleh tepuk tangan. Pak Bahlil ada enggak?” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat.
Adapun pada Kamis (15/8), Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan akan membangun kesepakatan dengan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Investasi/Kepala BKPM yang juga elite Golkar Bahlil Lahadalia untuk berembuk soal pencalonan ketua umum.
“Jadi, kami belum bertemu lagi untuk berembuk siapa di antara kami bertiga yang akan menjadi ketua umum. Kami akan bangun kesepakatan,” kata Bamsoet, sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Bamsoet mengatakan bahwa dirinya, Bahlil, dan Agus Gumiwang sebelumnya memang telah berencana untuk maju dalam pencalonan ketua umum Partai Golkar. {sumber}