Berita Golkar – Proses pemindahan suatu ibu kota negara ditegaskan, memang tidak bisa dilakukan dengan cepat. Karena, dalam membangun semua infrastruktur pastinya membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.
Pernyataan tegas tersebut, diungkapkan oleh anggota DPR RI Fraksi Golkar Robert Kardinal, terkait pembangunan IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Anggota Komisi XI DPR ini mencontohkan, Korea Selatan yang sampai saat ini belum rampung memindahkan ibu kota negaranya.
“Pemindahan satu ibukota itu di banyak negara tidak bisa secepat yang kita harapkan. Contohnya paling konkret yaitu di Korea Selatan, sudah 20 tahun belum selesai,” kata Robert kepada RRI.co.id saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Robert juga merespons, pidato terakhir Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan DPR/MPR/DPD RI 2024. Masyarakat Indonesia dinilainya, sangat menikmati fasilitas infrastruktur yang telah dibangun selama 10 tahun menjabat.
“Saya kira 10 tahun ini beliau sudah membangun dengan bagus khususnya infrastruktur seluruh indonesia, sekarang kita bisa menikmati. Misalnya ke Jawa Tengah, sekarang bisa dilewati dengan waktu 5-6 jam, ini suatu hal yang luar biasa,” ucap Robert.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan, mempertahankan konsep hijau dalam pembangunan, di tengah masifnya investor yang berinvestasi di IKN. Pembangunan batch 1 untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sudah mencapai 95 persen dan akan segera dirampungkan sebelum 17 Agustus 2024.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono menyampaikan semua desain pembangunan harus melewati tim kurasi IKN. Dan tim kurasi dipimpin langsung oleh Ridwan Kamil.
“Silakan lihat sendiri bagaimana hijaunya alam yang tetap dipertahankan. Jadi mulai dari master plan hingga proses pembangunannya sudah melewati proses kurasi,” kata Agung pada RRI IKN, Minggu (11/08/2024)
Agung menambahkan inilah jaminan yang dapat diberikan kepada seluruh masyarakat terutama bagi para investor agar konsep The Smart Forest City dapat terus dilanjutkan. Pada groundbreaking / peletakan batu pertama ke-7 ada empat investor swasta yang masuk dengan nilai investasi sekitar 4 triliun rupiah. {sumber}