Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menitipkan pesan penting di momen peringatan HUT ke-79 RI. Utamanya dalam mengejar cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 mendatang.
Menko Luhut bilang, cita-cita besar tersebut tidak akan bisa dicapai jika mengandalkan satu orang saja. Maka, diperlukan kerja sama dari semua pihak.
“Saya titip sebagai warga negara Indonesia, mari kita songsong Kemerdekaan Indonesia ke-79 dan menyongsong juga Indonesia Emas 2045 dengan kita bersama-sama membulatkan tekad kita untuk membangun bangsa ini dengan bergandengan tangan,” kata Menko Luhut melalui akun Instagram @luhut.pandjaitan, Sabtu (17/8/2024).
“Selamat ulang tahun Indonesia ke-79 dan selamat untuk semua yang telah bekerja dengan hati untuk membangun Indonesia ini,” sambungnya.
Melalui pesan penting itu, dia turut mengajak untuk melakukan releksi diri. Itu merujuk pada kontribusi yang bisa dilakukan kepada negara.
“Mari kita bertanya pada hati kita masing-masing, pada diri kita masing-masing dan melakukan refleksi, apa yang saya sudah kontribusikan buat Republik ini,” kata dia.
Melalui upaya tersebut, dia berharap ada langkah yang tepat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Jika seluruhnya berjalan dengan baik, maka Indonesia akan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2030 mendatang.
“Sehingga dengan demikian, kita bisa memberikan sesuatu yang konkrit untuk Republik Indonesia yang kita cintai ini yang sekarang sudah memasuki satu jalan yang sangat baik dan kita tidak ada alasan untuk tidak masuk menjadi negara high income country pada tahun 2030 sampai 2035,” ucap Menko Luhut.
Menko Luhut menekankan kalau seluruh kontribusi dari pahlawan negara perlu jadi acuan untuk menuju cita-cita yang disebutnya tadi. Dia enggan pengorbanan pahlawan hanya sebagai slogan, tapi bisa diterapkan kedepannya.
“Selamat hari ulang tahun kemerdekaan dan kita jangan khianati apa yang sudah dikorbankan oleh para pahlawan kita dengan mengorbankan nyawa mereka, harta termahal mereka untuk bangsa dan Republik Indonesia,” ujarnya.
“Jangan hanya sekedar slogan wujudkanlah dalam pengabdian kita masing-masing di semua bidang yang kita geluti,” tegas Menko Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pada momen HUT ke-79 Republik Indonesia, dia menegaskan kalau IKN dibangun oleh anak bangsa.
Menurutnya, Momen kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 ini bukan sekedar memperingati momen bersejarah 79 tahun Indonesia merdeka. Tapi juga kita akan melihat perjalanan panjang kita menuju visi Indonesia emas pada tahun 2045
“Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah cita-cita besar bangsa Indonesia saya baru kembali juga dari IKN, saya melihat kita juga diwujudkan cita-cita itu dengan perpindahannya ibu kota negara Republik Indonesia dari Jakarta ke IKN,” ucap Menko Luhut, mengutip akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Sabtu (17/8/2024).
Dia mengatakan, IKN jadi salah satu cita-cita besar Indonesia. Menurutnya, IKN dibangun dengan perencanaan yang baik oleh anak bangsa dan bukan warisan kolonial.
“Satu cita-cita besar dan kelihatan langkah-langkah itu mulai terwujud dengan perencanaan yang baik, pembangunan yang baik IKN akan menjadi satu ibu kota yang bukan didirikan kolonial penjajah kita lagi tetapi didirikan oleh anak bangsa, dari dana anak bangsa, diperencanakan anak bangsa, dan dieksekusi oleh anak-anak bangsa,” urainya.
Kendati begitu, dia menegaskan, kesuksesannya ada di semua pihak dan tidak bisa ditanggung oleh satu orang saja. Bahkan, Indonesia disebut tak akan menjadi negara berpendapatan tinggi jika tidak dibarengi dengan kekompakan bersama.
“Tapi kuncinya semua kita harus kompak tidak bisa merasa bahwa satu orang saja yang akan membuat Indonesia yang terbaik, Indonesia ini tidak akan bisa maju atau tidak bisa menuju high income country tanpa kekompakan kita bersama, kerja sama kita bersama, kebersamaan kita menjadi sangat penting,” kata Menko Luhut.
“Jangan sekedar hanya di-lip saja, tetapi juga dalam kelakuan, tindak, kerja kita bersama,” tegasnya. {sumber}