Berita Golkar – Peta pencalonan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 kemungkinan bakal berubah setelah Airlangga Hartarto mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Hal itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Maman Abdurrahman.
Saat memberikan keterangan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa 13 Agustus 2024, Maman mengatakan peta dukungan politik di Pilkada 2024 masih sangat dinamis. Kondisi ini akan terjadi sampai adanya penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Segala sesuatunya baru bisa dipastikan setelah mendaftar di KPU,” katanya.
Meski demikian, Maman memastikan Golkar bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) berupaya agar peta pencalonan di sejumlah wilayah strategis tidak berubah. Salah satunya di Jakarta.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini menambahkan Golkar tidak bisa menentukan calon gubernur dan calon wakil guberbur Jakarta sendirian. Keputusan harus diambil secara musyawarah mufakat oleh semua partai anggota KIM.
“Tentunya kami berpegangan juga dengan proses mekanisme yang ada di koalisi. Jadi soal berubah dan tidak, itu mahfum,” ujar Maman.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto juga mengungkapkan pernyataan serupa. Saat memberikan, Minggu 11 Agustus 2024, Hasto menyebut peta pencalonan pada Pilkada 2024 masih mungkin berubah.
Hasto menerangkan pemilihan gubernur sangat sarat dengan skenario dan kepentingan kekuasaan. Hal ini berbeda dengan pemilihan bupati atau wali kota yang skalanya lebih kecil. Sehingga kepentingan yang muncul lebih menunjukkan representasi politik daerah.
“Indikasi (peta politik pencalonan) ini ada karena skenarionya libatkan kekuasaan,” kata Hasto. {sumber}