DPP  

Gde Siriana: Jokowi Butuh Kekuatan Politik Partai Golkar Untuk Tandingi Prabowo dan Megawati

Berita GolkarDirektur Eksekutif Indonesia Futures Studies, Gde Siriana mengatakan bahwa cara Jokowi memimpin di Indonesia membuat partai-partai politik kehilangan ideologinya. Hingga tidak ada pembeda antara satu partai dengan partai lainnya.

Hal itu disampaikan oleh Gde Siriana saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertemakan ‘Siapa Cawe-Cawe Dalam Gonjang-Ganjing Partai Golkar?’ di Kemang, Jakarta Selatan (19/08).

“Hari ini tidak ada lagi diferensiasi berbasiskan ideologi dari partai politik. Dalam menjalankan fungsinya juga begitu. Awalnya seakan-akan membela kepentingan rakyat, tapi pada ujungnya berkompromi tanpa ada pertanggungjawaban kepada publik,” ujar Gde Siriana.

Terkait dengan Partai Golkar, institusi politik memang sudah secara alamiahnya akan selalu berada di sisi pemerintah. Faktor itu pula yang membuat Partai Golkar mudah dintervensi dan disusupi kepentingan dari luar. Selain itu, Gde Siriana juga menekankan setidaknya ada dua faktor lain yang menyebabkan Partai Golkar dalam kondisi seperti hari ini.

“Faktor pertama, alamiahnya Partai Golkar adalah partainya pemerintah. Kedua terlalu banyak faksi, sehingga kalau ada kepentingan luar, mudah disambut oleh internal. Ketiga, saya melihat apa yang terjadi hari ini tidak lepas dari kepentingan politik keluarganya Jokowi,” papar Gde Siriana.

Lalu apakah sosok Jokowi yang melakukan intersepsi terhadap Partai Golkar? Gde Siriana meyakini Jokowi tidak akan semudah itu pulang ke Solo. Kepentingan Jokowi terhadap Partai Golkar sangat besar. Salah satunya untuk mengimbangi kekuatan para kingmaker seperti Prabowo dan Megawati.

“Jokowi sangat membutuhkan partai. Saya tidak percaya kalau Jokowi sudah tidak berkuasa dia akan balik ke Solo. Sekarang buktinya malah mengacak-acak Partai Golkar. Untuk mengimbangi para kingmaker yang ada seperti Prabowo, Mega, tentu saja Jokowi butuh saja kekuatan yang bisa menandingi,” lanjutnya lagi.

Meski begitu, Gde Siriana meyakini bahwa Partai Golkar akan tetap mempertahankan marwahnya. Meski sekarang atau Munas XI nanti internal akan menuruti apa mau Jokowi, tetapi bukan berarti akan semulus itu. Dinamika selanjutnya bisa kita lihat nanti, ketika Jokowi sudah tak lagi berkuasa.

“Hari ini adalah cara Jokowi untuk tetap eksis ke depan dengan cara mengocok ulang semua, baik itu infrastruktur maupun suprastruktur kepartaian. Lalu apakah Partai Golkar ini akan mendiamkan begitu saja? Oke sekarang berbagai instrumen di dalam Partai Golkar akan takut, tapi bagaimana nanti kalau Jokowi sudah tak berkuasa,” pungkas Gde Siriana. {redaksi}