Berita Golkar – Dalam sambutan acara penutupan Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar, Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029, Bahlil Lahadalia mengaku menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar merupakan kehormatan tertinggi untuknya.
Sebab ia merupakan orang yang berasal dari timur jauh di Papua. Bukan merupakan sebuah kelaziman apabila orang dari timur jauh, Papua mampu mencapai puncak level kepemimpinan dalam sebuah partai politik, apalagi Partai Golkar.
“Kepercayaan Partai Golkar dan amanah yang diberikan kepada saya merupakan tanggung jawab yang harus saya emban dengan sungguh-sungguh. Sebuah kehormatan bagi saya, seorang kader dari Timur Indonesia yang jauh di Papua sana memimpin Partai Golkar,” tegas Bahlil Lahadalia.
“Saya adalah kader yang memulai organisasi dari bawah bapak presiden. Dari semua ketua umum yang ada, rasanya belum pernah ada yang memulai dari DPD II, hanya saya yang dari DPD I,” tambahnya lagi.
Selanjutnya, Bahlil Lahadalia turut menyampaikan narasinya terkait keberadaan Partai Golkar yang dipimpinnya ini. Bagi Bahlil Lahadalia, Partai Golkar secara alamiah memang didirikan untuk menyokong kemajuan bangsa, sebagai instrumen politik yang harus memastikan keberlangsungan pembangunan itu berjalan.
“Partai Golkar adalah partai yang berideologi karya-kekaryaan, memiliki cita-cita untuk kemajuan bangsa. Partai Golkar merupakan instrumen politik untuk mewujudkan kemakmuran di negara yang kita cintai ini. Partai Golkar dalam sejarahnya merupakan partai kekuasaan yang harus memastikan keberlangsungan pembangunan,” sebut Bahlil yang juga menjabat sebagai Menteri ESDM ini.
Terakhir, Bahlil berpesan kepada insan kader Partai Golkar bahwa saat ini partai yang dipimpinnya agar meminggirkan kepentingan faksional. Bahlil menginginkan faksi-faksi di Partai Golkar dapat berdamai dengan keadaan dan tetap satu komando dalam faksi besar, yakni Partai Golkar.
“Sebagai partai yang inklusif, kita harus terbuka terhadap saran, masukkan dengan syarat memiliki tujuan dan visi yang sama dengan Partai Golkar. Mulai hari ini kita harus hilangkan sekat-sekat dan faksionalisme di tubuh Partai Golkar. Kita adalah Partai Golkar yang hanya memiliki satu faksi, yaitu faksi Golongan Karya,” ucap Bahlil Lahadalia. {redaksi}