Berita Golkar – Pengamat politik Karyono Wibowo menilai Ahmed Zaki Iskandar yang turun dari jabatannya sebagai Bupati Tangerang pada 21 September 2023 mendatang membuatnya memiliki pengalaman memimpin daerah. Kendati demikian, jika Zaki ingin mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024 mendatang maka dia harus memiliki tiga hal, termasuk prestasi jika ingin dipilih dan menang.
“Pak Zaki ini tentu punya pengalaman di daerahnya karena sudah pernah menjadi bupati dua periode di Kabupaten Tangerang,” ujar Karyono yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) kepada Republika, Ahad (17/9/2023).
Dia melanjutkan, Zaki memiliki aspek pengalaman memimpin daerah. Kemudian, ketika akan maju di Pilkada provinsi DKI Jakarta, dia sudah memiliki bekal pengalaman memimpin daerah.
Menurut dia, Zaki bukanlah orang baru. Sebab, Karyono menyontohkan tidak sedikit calon yang mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta berasal dari kepala daerah lokal. Misalnya Joko Widodo dari Surakarta, hingga Basuki Thajaja Purnama dari Belitung.
“Hanya memang kan tantangannya berbeda-beda, DKI Jakarta berbeda dengan Kabupaten Tangerang, lingkup wilayahnya juga berbeda. Kalau selama ini hanya memimpin tingkat kabupaten, kali ini tingkat provinsi,” katanya.
Yang paling penting, dia melanjutkan, adalah prestasinya. Karyono mengakui belum melakukan riset capaian yang telah dilakukan Zaki selama memimpin Kabupaten Tangerang 10 tahun terakhir. Kendati demikian, ia mengingatkan yang jelas harus ada prestasi yang bisa ‘dijual’ Zaki untuk meyakinkan publik DKI Jakarta.
Ia menyontohkan ini sama seperti ketika Joko Widodo menjadi wali kota Surakarta, dia punya prestasi dan punya kepemimpinan yang unik blusukan dan berdialog dengan warga khususnya pasar tradisional yang dibangun modern. Karyono menilai Joko Widodo punya cara menyelesaikan masalah yang unik. “Nah, Zaki harus punya itu sebagai modal sosial maju pilgub DKI Jakarta,” katanya.
Selain itu, dia menambahkan, Zaki juga harus punya keunikan tersendiri. Terakhir, bagaimana konsep visi misi memajukan DKI Jakarta, apakah dia paham permasalahan fundamental yang terjadi di Jakarta misalnya banjir, kemacetan, polusi udara dan masalah permukiman. Karyono mengingatkan apa yang menjadi persoalan di DKI Jakarta harus dipahami Zaki dan harus punya solusinya.
“Itu yang bisa dijual ke masyarakat DKI Jakarta. Kalau Zaki tidak punya ini maka berat (untuk menang di pilgub DKI Jakarta),” ujarnya.
Ia menambahkan, kalau Zaki menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta maka ada kesempatan untuk dipilih. Bahkan, dia menilai kemungkinannya besar. Sebaliknya, dia melanjutkan, kalau Zaki tidak memiliki personal yang menonjol yaitu prestasi, keunikan, dan visi misi yang bisa dijual maka susah dipilih saat menjadi calon gubernur DKI.
Terkait peran partai yang mengusungnya yaitu Golongan Karya (Golkar) dalam menentukan keterpilihannya, ia mengakui memang Golkar bisa mempengaruhi pemilih, tetapi tidak terlalu signifikan. “Artinya meski ada pengaruh tetapi tidak dominan. Ini lebih ke figurnya alias kepribadiannya,” katanya.
Terpisah, Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai, Zaki bisa saja mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta. “Tetapi itu tergantung Partai Golkar karena saingannya Ridwan Kamil yang sama-sama di Golkar juga kan,” ujar Hendri kepada Republika.
Sebelumnya, Golkar DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa pihaknya tidak mengusung eks Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil (RK) untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Kader yang diusung Golkar DKI Jakarta adalah Ahmed Zaki Iskandar, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tangerang. {sumber}