Berita Golkar – Calon Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, bersama calon Wakil Gubernur Meriani, menegaskan komitmen mereka untuk memajukan Bengkulu tanpa membebani masyarakat dengan peningkatan pajak atau utang. Pernyataan ini disampaikan Rohidin usai mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Bengkulu pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Dalam proses pencalonannya, Rohidin memohon doa dan dukungan dari masyarakat Bengkulu. “Kemenangan kami adalah kemenangan bagi seluruh warga Bengkulu. Kami berkomitmen menjaga budaya dan sejarah daerah ini, serta mewujudkan harapan masyarakat,” ungkap Rohidin.
Rohidin menekankan salah satu prioritasnya adalah tidak menambah beban pajak kepada masyarakat. “Saat ini, masyarakat di Bengkulu sudah dibebani dengan pajak yang cukup tinggi. Kami tidak akan menambah beban tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Rohidin menegaskan komitmennya untuk tidak berhutang dalam menjalankan pemerintahan. “Kami akan membangun Bengkulu dengan kemandirian, tanpa bergantung pada utang. Kemandirian adalah kunci untuk memajukan daerah ini,” jelasnya.
Rohidin juga menyoroti pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya serta sejarah Bengkulu. “Warisan budaya dan sejarah Bengkulu harus dijaga dan dihormati. Kami akan melanjutkan upaya untuk mempertahankan identitas daerah ini tanpa merubah nama-nama bersejarah yang telah ada,” tegasnya.
Dia juga berjanji akan menyelesaikan proyek pembangunan jalan yang sudah dimulai dengan semangat dan optimisme. “Kami telah membangun dan memperbaiki ratusan kilometer jalan. Jika ini dilakukan di Kota Bengkulu, dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat,” tambah Rohidin.
Rohidin menegaskan bahwa mereka tidak akan meninggalkan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pemimpin. “Kami akan selalu hadir di tengah masyarakat Bengkulu dan tidak akan meninggalkan jabatan seperti yang pernah terjadi sebelumnya,” tutupnya.
Dengan komitmen ini, pasangan Rohidin-Meriani bertekad untuk membangun Bengkulu yang lebih baik, menjaga warisan sejarah, dan memastikan kesejahteraan masyarakat tanpa menambah beban mereka. {sumber}