Berita Golkar – Ketua Umum, Bahlil Lahadalia berencana melakukan perampingan jumlah struktur pengurus DPP Partai Golkar. Sebelumnya di periode kepemimpinan Airlangga Hartarto, ada 200 lebih pengurus yang masuk struktur DPP Partai Golkar. Kini Bahlil Lahadalia berencana memangkas dan merampingkan jumlah pengurus hingga hanya 100 orang saja.
“Saya masih berpikir atas kajian mendalam dari teman-teman steering committee dan pandangan stakeholder Golkar bahwa kita akan memakai prinsip, miskin struktur kaya fungsi daripada kaya struktur miskin fungsi,” kata Bahlil, di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (22/4/2024).
Menanggapi hal ini, tokoh senior organisasi pendiri Partai Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Robinson Napitupulu menyambut baik rencana Ketua Umum Bahlil Lahadalia untuk merampingkan susunan pengurus. Menurutnya, rampingnya susunan pengurus mencerminkan proses transformasi diri Partai Golkar.
“Kelihatannya komposisi kepengurusan yang baru sejumlah 8 orang diumumkan kemarin mencerminkan keinginan untuk menjawab tantangan transformasi tersebut. dengan adanya perampingan pengurus dan komposisi pengurus muda di dalam jajaran struktur tentu bisa menjadikan visi Ketua Umum Bahlil terencana dengan baik,” sebut Robinson Napitupulu dikutip redaksi Golkarpedia dalam siaran persnya, Jumat (30/08).
Robinson Napitupulu juga mengatakan, label ‘ramping’ dan sebagian pengurus bakal didominasi oleh kalangan muda merupakan taktik politik yang menjanjikan dan memang bisa dijual untuk mengikuti perkembangan jaman. Terlebih, partai politik lain masih berkutat pada sosok-sosok senior.
”Ya, ini bisa dikatakan terobosan atau transformasi yang akan dilaksanakan oleh Ketum Bahlil, sudah ada nama seperti Puteri Komarudin dan Dyah Roro Esti yang sudah disebutkannya. Dan ini yang disebut oleh Ketum Bahlil kaya fungsi, sungguh gagasan luar biasa dari ketum Bahlil,” tambah Robinson.
Namun, Robinson mencatat, perampingan struktur pengurus Partai Golkar haruslah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Orang-orang yang mengisi struktur DPP Partai Golkar juga harus mumpuni, teruji secara kapabilitas dan kapasitas. “Itu menunjukan keinginan dari paling tidak Bahlil dan jajarannya bahwa mereka ingin bergerak lebih lincah, cepat sesuai dengan perkembangan zaman,” pungkas Robinson. {redaksi}