DPD 1  

Loyalis Lambertus Jitmau Bakar Ban dan Duduki Kantor Partai Golkar Papua Barat Daya

Berita Golkar – Massa pendukung Kandidat Bakal Calon Gubernur Papua Barat Daya, Lambertus Jitmau menduduki Kantor DPD Golkar Papua Barat Daya. Hal itu dilakukan pihaknya sebagai kekecewaan atas rekomendasi DPP Partai Golkar yang diserahkan kepada Bacalon Gubernur PBD yang merupakan kader Partai Golkar, Bernard Sagrim.

Lambertus Jirmau merupakan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat Daya yang mendapatkan rekomendasi dari mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Arilangga Hartato. Usai ketua umum Partai Golkar diganti Bahlil Lahadalia, rekomendasi jatuh kepada Bernard Sagrim, Bacalon Gubernur Papua Barat Daya lainnya.

Hal tersebut membuat massa simpatisan Lambertus Menduduki Kantor DPD Golkar PBD.  Pengunjuk rasa memasang spanduk dan membakar ban di depan Kantor Partai Golkar Papua Barat Daya di Kota Sorong, Senin (26/8/2024).

Tidak hanya itu massa pendukung bakal calon gubernur yang juga Ketua DPD Golkar Papua Barat Daya, Lambertus Jitmau menyatakan menolak putusan DPP Golkar yang memberikan rekomendasi kepada kader Golkar lainnya, Bernard Sagrim.

“Kami mendengar kemungkinan rekomendasi jatuh di orang lain, bukan ke kader terbaik bapak Lembertus Jitmau. Makanya kami kecewa dan melakukan aksi protes,” kata Jekson Jitmau, salah satu massa pendudkung Lambertus Jitmau.

Jekson mengaku massa yang melakukan aksi hanyalah perwakilan, namun ke depan akan melakukan aksi dengan kekuatan massa yang lebih besar.

“Kami mengancam apabila tuntutan mereka tidak diindahkan maka kami akan membawa massa dalam jumlah besar. Untuk hari ini kami hanya menggerakkan sedikit massa saja. Kalau tidak ada jawaban dari DPP Partai Golkar, kami akan pasang tenda di sini dan kita akan duduk di Kantor KPU,” tegasnya.

Jekson menyebutkan mantan walikota Sorong, Lambertus Jitmau adalah putra terbaik Papua dan juga kader terbaik Partai Golkar yang memperjuangkan Golkar di Papua Barat Daya.

“Kami tegaskan jika rekomendasi jatuh ke orang lain, maka kami akan mengganggu jalannya pemilihan umum. Lambertus Jitmau sudah banyak berkontribusi untuk Partai Golkar, dia putra terbaik Papua dan juga kader terbaik Papua, sehingga aksi ini adalah bentuk kekesalan kami – padahal besok sudah pendaftaran di KPU,” bebernya.

Kuasa Hukum DPD Golkar Papua Barat Daya, Fernando Ginuni mengatakan aksi yangdilakukan pendudukung Lambertus Jitmau merupakan bentuk kekecewaan dari simpatisan dan keluarga Lambertus. Mereka menyesalkan beredarnya wacana rekomendasi B.1-KWK Partai Golkar tidak diberikan ke Lambertus Jitmau.

“Penyebabnya ini ada pengumuman rekomendasi Golkar bukan pada Lambertus Jitmau tapi ini masih wacana atau opini, setelah saya konfirmasi bahwa ini masih sementara dilihat kebenarannya dulu,” ungkapnya.

Nando mengaku sebelumnya mantan Ketua DPP Golkar Airlangga Hartanto sudah memberikan rekomendasi kepada Lambertus Jitmau dan Samsuddin Anggiluli untuk maju dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya. Namun, belakangan diketahui telah diubah oleh Ketum DPP terpilih Partai Golkar.

“Dari Airlangga yang sudah dibuat pertama itu untuk Lambertus Jitmau dan Samsuddin Anggiluli. Itu dari awal yang pak Airlangga siapkan. Kalau dari Ketum DPP Golkar baru masih wacana [diubah] dan karena ada informasi ke simpatisan dan keluarga maka aksi ini bentuk kekecewaan,” ungkapnya.

Nando mengaku khawatir bila rekomendasi tidak diberikan ke kader yang tepat. Pasalnya, akan terjadi kekacauan di daerah. Dia berharap DPP Golkar bisa melihat kondisi di daerah.

“Harapan saya DPP melihat masalah yang hari ini terjadi sebagai urgensi, jangan hanya masalah yang dibuat Partai Golkar ini berdampak sampai Pemilu nanti,” tutupnya.

Dalam pantauan suarapapua.com massa pendukung bakal calon gubernur Lambert Jitmau usai melakukan aksi didepan kantor DPD partai Golkar, massa aksi melakukan long march hingga depan jalan masuk Bandara Domine Eduard Osok Sorong.

Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto saat dikonfirmasi media terkait situasi keamanan mengatakan situasi aksi berjalan aman dan kondusif. “Untuk saat ini situasi aman, kondusif terkendali. Jumlah personel yang diturunkan sebanyak 100 orang anggota,” ujar Kapolresta. {sumber}