Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berdiskusi dengan pebisnis British Columbia dan Asia Pacific Foundation of Canada (APFC) terkait future economics atau ekonomi masa depan pada Selasa (3/9/2024). Acara ini membahas energi terbaru, teknologi bersih, hidrogen, semikonduktor, dan artificial intelligence (AI).
Menurut Airlangga, British Columbia dilibatkan karena menjadi salah satu pihak yang berkomitmen mencapai target emisi nol alias bersih. Hal ini dibuktikan melalui proyek besar mereka smart hydrogen energy district (SHED) yang dikembangkan University of British Columbia.
“Proyek ini bernilai US$ 23 juta dan bertujuan memajukan penggunaan hidrogen sebagai sumber energi bersih,” ujar Airlangga dikutip dari Berita Satu, Rabu (4/10/2024).
British Columbia, kata Airlangga, juga memimpin dalam pengembangan teknologi bersih dengan mengembangkan CleanBC Roadmap. Melalui roadmap ini, tutur dia, British Columbia menargetkan bisa mencapai emisi nol bersih pada 2050.
“BC (British Columbia) menjadi rumah bagi beberapa perusahaan teknologi bersih perintis, seperti Ballard Power Systems, Pani Energy, dan Carbon Engineering. Perusahaan-perusahaan ini terlibat dalam inovasi hidrogen dan sel bahan bakar, pemurnian air, dan penangkapan karbon,” jelas Menko Perekonomian itu.
British Columbia memiliki sejumlah pusat riset AI, yakni di Universitas of British Columbia yang berisi lebih 100 profesor dan peneliti di Centre for Artificial Intelligence Decision-making and Action (CAIDA). Ada juga Simon Fraser Universsity yang memiliki program riset AI dengan berbagai proyek pada pembelajaran mesin, robotika, dan aplikasi. {}