Berita Golkar – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo menggelar bimbingan teknis (Bimtek) pembuatan pakan ikan alternatif di Pati, Jawa Tengah. Kegiatan ini diinisiasi oleh Firman Soebagyo sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga pakan ikan pabrikan yang makin sulit dijangkau para pembudidaya.
Sebagai legislator yang peduli terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya para petani, pembudidaya hingga nelayan, Firman Soebagyo mengajak kelompok-kelompok usaha perikanan di Kabupaten Pati berinovasi membuat pakan ikan secara mandiri. Ia pun mengedepankan pemanfaatan bahan baku lokal untuk membuat pakan ikan ini.
“Ini bisa dioptimalkan dalam upaya mencari alternatif pakan ikan yang murah. Karena pakan ikan ini sama halnya dengan benih yang juga menjadi faktor terhambatnya budidaya ikan untuk bekembang,” dikutip redaksi Golkarpedia, pada Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan di Hotel Gitrary Perdana Pati, pada 6-7 September 2024 lalu.
Firman Soebagyo yang merupakan Ketua Dewan Pembina SOKSI ini menambahkan, sejak beberapa tahun terakhir, penerimaan negara dari ikan budidaya jauh lebih besar ketimbang ikan tangkap. Sehingga ke depan perlu menggalakkan perikanan budidaya sebagai salah satu sekrup ekonomi masyarakat.
Terlebih untuk mendukung program makan bergizi pemerintahan Prabowo dan menyongsong potensi bonus demografi Indonesia Emas 2045. Hingga kebutuhan akan protein nabati seperti ikan menjadi hal yang primer. Ia pun mendorong agar semakin banyak masyarakat yang terjun ke dunia pembudidayaan ikan.
“Ikan akan mudah berkembang tergantung perawatannya, bagaimana kondisi lingkungan termasuk air, kemudian pakan dan sebagainya, karena ikan juga butuh nutrisi dan vitamin,” ungkap Anggota DPR-RI dari partai Golkar.
Dengan banyaknya pembudidaya khususnya di sektor perikanan, Firman Soebagyo berharap kita tak lagi bergantung dengan produk impor. Ia yakin, ke depan pertumbuhan pembudidaya perikanan akan masif. Sehingga kecukupan kebutuhan akan komoditas perikanan mampu dipenuhi.
“Robot bisa berperilaku seperti manusia, tentu tantangan akan semakin berat, dapat bekerja seperti manusia bahkan juga bisa untuk diajak bersetubuh. Dengan kemajuan teknologi, seandainya tahun 2045 jumlah penduduk menjadi 300 juta jiwa, namun anak muda sudah tidak gemar untuk budidaya ikan, maka nanti akan tergantung pada produk-produk impor,” terang Firman Soebagyo.
Atas alasan tersebut, Firman Soebagyo memperjuangkan program sosialisasi pembuatan pakan dan seluk-beluk budidaya ikan. Ia berpikir bahwa program sosialisasi ini sangat bagus, hanya saja memperjuangkan program ini berjalan bukanlah hal yang mudah.
“Untuk mendapatkan anggaran termasuk Bimtek ini tidak mudah. Oleh karena itu, saya berharap dengan sangat bagi teman-teman yang ada dalam ruangan ini, ikutilah bimbingan ini dengan cermat, yakin akan ada manfaat dan hikmahnya, ada ilmu yang diserap serta harus rajin bekerja,” tambahnya. .
Anggota DPR RI Firman Soebagyo berharap, pasca pelatihan itu, akan muncul kelompok-kelompok usaha bersama yang serius dalam pembuatan pakan ikan dan budidaya ikan. Pasalnya pemerintah akan memberikan dukungan dan memfasilitasi dengan mesin dan sarana prasarana, untuk memenuhi pakan ikan minimal di Kabupaten Pati. {redaksi}