Berita Golkar – Partai Golkar menargetkan menang di tujuh daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB 2024. Target tersebut sejalan dengan yang dipasang DPP Partai Golkar, yakni menang di 60 persen wilayah.
Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, Firadz Pariska menyatakan, pihaknya sangat serius dan sungguh-sungguh untuk memenangkan paslon yang diusung Golkar pada Pilkada NTB.
“Kami tetap memantau perkembangan-perkembangan dari calon yang Partai Golkar usung dengan melakukan survei,” ujar Firadz dikutip dari NTBSatu, Senin (9/9/2024).
Dari hasil survei tersebut, selanjutnya bisa menjadi rujukan untuk tiap-tiap paslon, agar bekerja secara efektif. “Karena dari survei bisa kita liha kelemahannya, di mana kekuatannya. Apa yang harus mereka lakukan dan lain sebagainya,” terang Firadz.
Untuk memenuhi target tersebut, DPP sudah mengeluarkan instruksi untuk memanaskan mesin partai. Menurutnya, modal besar untuk memenangkan paslon di NTB sudah cukup bagus karena Partai Golkar sebagai partai pemenang Pemilihan Legislatif 2024. Begitupun di beberapa daerah lainnya di NTB.
“Sekarang bagaimana kami tinggal konsolidasi untuk mengefektifkan pola-pola yang ada. Yakni, dengan meminta tenaga kami untuk bekerja secara optimal,” kata Ketua KONI Kota Mataram itu.
Sejalan dengan instruksi pusat, DPD Golkar NTB juga sudah mengeluarkan surat instruksi bagi kader. Baik itu yang ada di legislatif untuk menggerakkan konstituennya, agar dapat membantu kerja-kerja politik dari paslon.
“Tentunya ini perlu kami lakukan, agar bagaimana suara partai itu bisa bulat dan menjadi mesin pemenang bagi paslon-paslon yang kita usung,” ucapnya.
Daerah Potensi Menang
Menyinggung soal daerah mana saja yang memiliki potensi menang, Firadz menyebutkan beberapa daerah. Seperti Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, Kabupaten Bima, termasuk Lombok Barat.
“Daerah-daerah lain juga sangat terbuka, karena politik ini dinamis. Maka dari itu kami tetap memantau perkembangan dengan melakukan survei lanjutan kita akan melihat dari hasil survei,” jelasnya.
Firadz menegaskan, ia memastikan seluruh kader Partai Golkar tegak lurus terhadap keputusan partai terhadap target tersebut. Peringatan itu berkaitan dengan keputusan DPP mengusung calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, baik sumber kader maupun non-kader. {}