Berita Golkar – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang menjabat sejak 2021, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun dan memajukan Kota Bengkulu. Di tengah skeptisisme banyak pihak yang meragukan kemampuan seorang gubernur untuk melakukan perubahan besar dalam masa jabatan yang singkat, Rohidin membuktikan bahwa dengan visi yang jelas dan kepemimpinan yang kuat, perubahan dapat terwujud dalam waktu yang relatif cepat.
Rohidin memulai upaya besarnya sejak 2018, saat ia masih melanjutkan jabatan gubernur pendahulunya. Salah satu proyek besar yang dimulainya adalah pemugaran Masjid Raya Baitul Izzah. Proyek ini berhasil diselesaikan pada 2020, menjadikan masjid tersebut sebagai salah satu masjid terbaik di Indonesia, bahkan meraih peringkat ketiga dalam ajang Dewan Masjid Indonesia (DMI) Award 2022. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Rohidin mampu mengangkat citra Bengkulu di kancah nasional.
Selain itu, Rohidin juga gencar mempromosikan Bengkulu sebagai kota bersejarah, terutama dalam kaitannya dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Salah satu proyek prestisiusnya adalah pembangunan Monumen Ibu Fatmawati Soekarno, sebagai penghormatan kepada sosok yang menjahit bendera merah putih pertama. Monumen ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Februari 2020, bertepatan dengan hari kelahiran Ibu Fatmawati yang ke-97.
Tidak hanya terbatas pada monumen sejarah, Rohidin juga berhasil meningkatkan daya tarik wisata Bengkulu. Situs-situs bersejarah seperti Rumah Soekarno, Rumah Ibu Fatmawati, dan Benteng Marlborough kini menjadi tujuan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.
Hal ini berdampak positif pada perekonomian Bengkulu, terutama di sektor UMKM dan investasi. Kota Bengkulu kini dikenal sebagai destinasi wisata sejarah, dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Selain sektor pariwisata, Rohidin juga sukses mengubah wajah Bandara Fatmawati Soekarno. Dengan menggandeng PT. Angkasa Pura II, bandara ini kini mengalami modernisasi besar-besaran, menjadikannya lebih kompetitif dengan bandara-bandara besar lainnya di Indonesia.
Ini merupakan langkah cerdas yang membawa investasi triliunan rupiah ke Bengkulu, mengatasi masalah anggaran yang sebelumnya menjadi beban bagi pengelolaan bandara.
Gubernur Rohidin juga berhasil menyelesaikan proyek-proyek besar di bidang transportasi, seperti pembangunan jembatan elevated Nakau atau BORR (Bengkulu Outer Ring Road) yang mulai beroperasi pada akhir 2021.
Jembatan ini tidak hanya mempercepat arus transportasi, tetapi juga menjadi ikon baru dengan pemandangan eksotik yang menarik perhatian masyarakat. Banyak warga yang berbondong-bondong datang untuk berswafoto, menjadikan BORR sebagai salah satu destinasi lokal yang viral di media sosial.
Tak hanya itu, Rohidin juga berhasil mengembangkan Pelabuhan Pulai Baai menjadi pelabuhan internasional yang dikelola oleh PT. Pelindo II. Perkembangan ini membuka peluang besar bagi Bengkulu untuk lebih terhubung dengan pasar internasional, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor maritim.
Di samping proyek-proyek besar, Rohidin juga memberikan perhatian khusus pada pemugaran aset-aset pemerintah daerah. Gedung-gedung penting seperti Balai Buntar, Taman Budaya, dan Balai Raya Semarak mengalami perbaikan signifikan, menjadikannya tempat yang layak untuk berbagai acara nasional dan daerah.
Perbaikan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan seni dan budaya di Bengkulu, serta menambah daya tarik kota untuk menggelar event-event berskala besar.
Kota Bengkulu kini semakin ramai dengan aktivitas lokal, nasional, dan internasional. Pemerintah Kota Bengkulu juga mendapat manfaat dari peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi dari sektor perdagangan, transportasi, perhotelan, dan restoran. Pantai Panjang, yang sebelumnya dikelola dengan buruk, kini menjadi pusat wisata yang ramai dikunjungi, berkat masuknya investasi dari berbagai hotel dan restoran high-class.
Tak berhenti di situ, Rohidin juga berhasil menginisiasi pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau sesi 1 Taba Penanjung, yang telah resmi beroperasi. Jalan tol ini menjadi salah satu proyek strategis nasional yang menghubungkan Bengkulu dengan wilayah lain di Sumatera, mempercepat mobilitas barang dan jasa.
Di sektor pariwisata, Rohidin meresmikan proyek jalan layang destinasi wisata Danau Dendam Tak Sudah pada akhir 2023. Proyek ini menghabiskan dana Rp120 miliar dari APBD Provinsi Bengkulu dan akan dilanjutkan dengan pengembangan kawasan wisata internasional oleh Kementerian PUPR pada 2025. Ini merupakan langkah besar dalam menjadikan Danau Dendam Tak Sudah sebagai destinasi wisata internasional yang diakui. {}