Berita Golkar – Bakal calon wali kota (bacawalkot) Parepare Andi Nurhaldin NH (ANH) berbicara soal posisi orang tuanya, Nurdin Halid (NH) sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar usai diminta mundur dari kader partai lantaran maju Pilwalkot Parepare 2024.
Anak dari Nurdin Halid tersebut menegaskan tidak akan mundur. “Tidak ada mundur (sebagai kader Golkar karena maju melalui partai lain),” kata ANH kepada wartawan usai memperkenalkan tim jubirnya, dikutip dari Detik Sulsel, Rabu (11/9/2024).
ANH mengaku memahami aturan yang tertuang dalam AD/ART Golkar. Dia pun merespons santai jika ada dari kalangan elite DPD II Golkar Parepare yang memintanya mundur karena diusung partai lain.
“Orang tua saya (Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid) saja adalah senior Golkar tidak menuntut saya mundur apalagi orang lain perintahkan saya,” terangnya.
ANH mengklaim kader Golkar tidak harus mundur jika diusung partai lain. Dia menyebut kader tersebut wajib mundur apabila memiliki kartu tanda anggota (KTA) dari partai lain.
“Tidak ada, di ADRT kita kalau maju diusung partai lain itu harus keluar partai golkar, tidak ada. Yang ada adalah kalau ber- KTA partai lain itu harus mengundurkan diri dari partai golkar, itu yang ada,” jelasnya.
Mantan wakil ketua DPRD Makassar ini pun mengaku sampai saat ini tidak ada teguran yang didapatkan dari DPP Golkar karena maju bertarung lewat partai lain di Pilwalkot Parepare. Dia memastikan tidak ada pemecatan jika ada dia kader yang maju di Pilkada.
“Tidak ada teguran, tidak ada apa-apa. Yang wajib mungkin adalah kader Golkar yang ada di Parepare bantu ibu Erna, saya kan kader Golkar Makassar. Tidak ada namanya pemecatan kader kalau ada dua kader maju Pilkada,” jelasnya.
“Pernah terjadi di Sulsel, dua kandidat dari Golkar maju Gubernur yakni Amin Syam dan Nurdin Halid, tapi tidak ada pemecatan, mereka berdua tetap maju kok. Begitu pun saya di Parepare,” rincinya.
Sebagai informasi Andi Nurhaldin Maju di Pilwalkot Parepare menggandeng Taqyuddin (ANH-TQ). Pasangan ini didukung dua partai yakni PPP dan PAN. Sementara pasangan Erna Rasyid Taufan-Rahmat Sjamsu Alam (Erat-Bersama) didukung 3 partai yakni Golkar, NasDem dan Gelora.
Sebelumnya, Ketua Harian DPD II Partai Golkar Parepare Kaharuddin Kadir meminta Andi Nurhaldin mundur sebagai kader Golkar usai mendaftar di Pilwalkot Parepare lewat partai lain. Kaharuddin menyinggung soal etika berpolitik.
“Kalau ada kader maju menggunakan kendaraan lain di luar Golkar sebaiknya dia mengundurkan diri. Begitu etikanya. Artinya ini berlaku untuk semua kader,” kata Kaharuddin Kadir kepada detikSulsel, Minggu (1/9).
Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe juga sempat mengancam melaporkan Nurhaldin ke Dewan Etik Golkar. Hal ini akan ditempuh jika Nurhaldin mengklaim dicalonkan Golkar atau memakai simbol Golkar dalam Pilwalkot Parepare.
“Saya sebagai ketua DPD I Golkar Sulsel menegaskan kalau ada yang mengaku dicalonkan oleh Golkar, bahkan memakai simbol Golkar maka persoalan itu akan dibawa ke dewan etik. Dewan etik partai Golkar. Dia akan dijatuhkan sanksi,” kata TP kepada wartawan. {}