Berita Golkar – Anggota Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman mendorong adanya peningkatan produktivitas kelapa sawit, dengan melanisme replanting (peremajaan) sawit, untuk mendukung target pemerintah terpilih ke depan dalam pengembangan biodiesel B50.
“Salah satu visi besar dan misi besar Pak Prabowo pada saat beliau nanti menjadi presiden, dilantik pasca tanggal 20 Oktober yaitu menaikkan dari B30 menjadi B40 dan B50,” kata Maman dalam keterangan persnya, dikutip Sabtu (21/9/2024).
“Salah satu solusinya adalah penanaman ulang (replanting). Karena kita nggak akan mungkin menuju ke B40 (atau) B50, (kalau) kita (tidak) mau mengubah ini menjadi produk turunan ini, kalau (kebijakan) di hulunya susah,” imbuhnya dikutip dari Sinpo.
Terlebih menurutnya, replanting kebun kelapa sawit juga dapat menghindarkan Indonesia dari kelangkaan. Karena Indonesia adalah produsen kelapa sawit nomor 1 di dunia.
“Tapi jangan sampai gara-gara kita salah tata kelola, kita menjadi importir kelapa sawit juga. Jadi ini kita jaga nih mumpung belum kejadian, kita cegah dari sekarang. Kita antisipasi bagaimana caranya agar tanam ulang ini bisa segera di lanjutin,” jelas politisi Partai Golkar ini.
Selain replanting, kata Maman, penggunaan teknologi ramah lingkungan juga perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan biodiesel 50, dan hal itu itu menjadi kewajiban bagi setiap pihak, baik itu pengusaha maupun para petani.
“Dari yang tadinya metode konvensional menjadi mekanisasi. Jadi ke arah teknologi ramah lingkungan. Alhamdulillah Pak Jokowi mampu mencari solusinya dengan mendorong B30, maka selanjutnya perlu dilanjutkan untuk menuju B50,” tandasnya. {}