Berita Golkar – Ahmad Doli Kurnia Tandjung merupakan anggota DPR RI yang sejak terpilih langsung memilih menjadi anggota Komisi II DPR. Ia yang kini menjabat Ketua Komisi II DPR RI itu pun blak-blakan alasan memilih komisi yang membidangi isu-isu dalam negeri sampai pemilu tersebut.
“Memang saya dari awal, dulu ketika bercita-cita menjadi anggota DPR itu niatnya, ya ingin memperbaiki atau menyempurnakan sistem lah. Sistem politik, sistem pemerintahan, sistem ketatanegaraan,” kata Doli Kurnia dalam keterangannya, Kamis (18/9/2023).
“Saya pelajari itu, di komisi yang mempelajari tentang itu dari 11 komisi itu, adanya di Komisi II. Ya karena di situ mulai dari hulunya bicara tentang pemilu. Pemilu kan hulu. Pemilu kan yang memproduk semua pejabat publik di Indonesia ini,” sambung Doli Kurnia dikutip dari Radar Aktual.
Doli Kurnia merasa menjadi anggota Komisi II DPR adalah passion dia sebagai aktivis yang kini duduk di Senayan. Mitra Komisi II DPR juga menurutnya sangat strategis.
“Terus mitranya lingkungan istana kan. Mensesneg, Seskab, KSP, trus roda pemerintahannya Menteri Dalam Negeri. Trus ada PAN-RB soal penyelenggara pemerintahan, ASN dan segala macam,” ungkapnya.
“Saya bilang ini, ‘ketemu antara idealism dengan passion saya’, gitu. Itu yang pertama,” tegas Doli Kurnia.
Karena alasan-alasan itulah Doli sejak terpilih jadi anggota DPR RI langsung langsung memilih Komisi II sebagai penugasannya. Partai Golkar sempat mempersilakan anggota DPR nya memilih beberapa komisi sebagai alternatif, namun Doli mengaku tidak goyah dengan pilihannya.
“Makanya, kami kan disuruh, biasanya di awal periode anggota DPR dikasih satu formulir tuh. Disuruh milih, alternatif 1,2,3 karena kan nanti yang menentukan kan pimpinan kan, DPP ama Fraksi. Saya buat, alternatif 1 Komisi II, alternatif 2 Komisi II, alternatif 3 Komisi II,” ujarnya bangga.
“Dan ternyata dari 85 orang, anggota DPR dari Golkar kemaren, yang milih Komisi II cuma saya sendiri, yang lain gak ada yang mau. Cuma saya sendiri aja di Komisi II. Jadi dikasih 3 alternatif pun gak ada yang milih Komisi II. Alternatif 2 dan 3 juga gak ada yang milih Komisi II,” kata Waketum Partai Golkar bidang Pemenangan Pemilu era kepemimpinan Airlangga Hartanto ini.
Karena keteguhan hatinya itu Doli kemudian menjabat Ketua Komisi II DPR sampai saat ini. Doli pun mendorong sejumlah program legislasi untuk penguatan sistem ketatanegaraan, pemerintahan sampai Pemilu di Indonesia.
“Begitu ketemu deal, kan deal dengan fraksi yang lain bahwa kita dapat 3 ketua komisi, dan salah satuya Komisi II, wah baru yang lain tuh, ya begitu kan, pengen. Ketua soalnya kan. Saya bilang waktu itu sama Airlangga, coba cek dulu, itu yang dari awal pengen Komisi II siapa? Saya bilang gitu. Kan emang cuma saya sendiri. Jadi itu ceritanya bisa di Komisi II. Jadi ada ideallisme, dan saya pengen, saya merasa homie lah di Komisi II itu, ketemu passion-nya,” pungkas Doli. {}