Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya pengelolaan pascatambang. Menurutnya, kolaborasi antarperusahaan tambang dengan seluruh pihak kian dibutuhkan dalam meningkatkan inovasi dan produktivitas.
“Mineral dan batu bara merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia karena ekspor batu bara tetap jadi salah satu yang tebesar, jumlahnya hampir 600 juta ton. Namun, kita tidak boleh terlena karena kita mempunyai target 2060 Indonesia menuju Net Zero Emission,” ujar Bahlil di ajang GMP Award 2024 dikutip dari MetroTV News, Selasa (1/10/2024).
Bahlil juga mengapresiasi kepada perusahaan tambang atas kontribusi terhadap penerimaan negara. Ia menekankan pentingnya memperhatikan pengelolaan pascatambang dan menjaga kaidah pertambangan yang baik agar operasional pertambangan berkelanjutan.
GMP Award merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM untuk memberikan apresiasi atas upaya perusahaan dalam menjaga praktik penambangan dengan mengedepankan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan, penerapan konservasi mineral dan batubara, pengelolaan teknis serta penerapan standarisasi usaha jasa pertambangan.
Terkait pengelolaan pascatambang itu, PT ABM Investama Tbk (ABMM) menegaskan komitmen dalam pengembangan berkelanjutan dengan mengoptimalkan operasional dan integrasi, diversifikasi investasi di sektor pertambangan, serta eksplorasi bisnis di energi terbarukan.
Praktik kaidah pertambangan yang baik gencar dilakukan Grup ABM di seluruh aspek operasionalnya. Bersama anak-anak usahanya rutin melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, reklamasi dan pascatambang, pengelolaan keselamatan pertambangan, hingga pengelolaan konservasi mineral dan batu bara.
“Langkah ini kami ambil untuk mencapai bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Direktur PT ABM Investama Tbk Feriwan Sinatra. {}