Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menggelar pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Investasi Singapura, Gan Kim Yong, di sela-sela The 24th ASEAN Economic Community (AEC) Council Meeting pada Senin (7/10/2024).
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos.
Dalam pertemuan ini, kedua negara membahas sejumlah isu strategis, termasuk perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), program kerja sama Tech:X Pilot, dan niat Indonesia untuk bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP TPP).
Airlangga menyatakan dalam perundingan ASEAN DEFA, diperlukan pendekatan pragmatis mengingat adanya perbedaan ambisi dan kapasitas ekonomi digital di antara negara-negara ASEAN.
“Indonesia memahami bahwa terdapat perbedaan level ambisi, kepentingan, dan kapasitas di antara negara-negara anggota ASEAN dalam ekonomi digital, sehingga perlu ada pendekatan yang pragmatis dan inovatif agar ASEAN dapat menyelesaikan perundingan sesuai dengan target,” ujarnya dalam keterangan Kemenko Bidang Perekonomian, dikutip dari RRI.
Airlangga juga menargetkan penyelesaian 50% perundingan ASEAN DEFA pada 2024 dan substansial pada 2025. Perjanjian ini diproyeksikan menjadi perjanjian ekonomi digital komprehensif pertama di dunia, dengan potensi meningkatkan nilai ekonomi digital ASEAN hingga USD2 triliun pada 2030.
Selain itu, kedua pihak membahas program Tech:X Pilot yang memungkinkan pergerakan profesional di sektor teknologi antara Indonesia dan Singapura. Airlangga mendorong pemanfaatan inisiatif ini untuk membuka lebih banyak peluang kerja sama melalui perusahaan dan universitas di kedua negara. Singapura juga menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dalam CP TPP.
“CP TPP akan menjadi pelengkap bagi RCEP bagi ASEAN dalam menavigasi geoekonomi kawasan,” tegas Airlangga.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi, dan pejabat lainnya. {}