Berita Golkar – Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Papua Barat Daya, Lambertus Jitmau, secara mengejutkan dan tegas menyatakan penolakannya terhadap kebijakan DPP Partai Golkar yang saat ini dipimpin oleh Bahlil Lahadalia, terkait rekomendasi calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Papua Barat Daya yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, Lambertus Jitmau telah mendapatkan rekomendasi sebagai bakal calon gubernur Papua Barat Daya, dengan menggandeng Samsudin Anggiluli sebagai wakilnya.
Penyambutan Lambertus dan Samsudin kala itu berlangsung meriah di Kota Sorong, dengan keduanya diarak layaknya pahlawan. Namun, setelah kepemimpinan Golkar berpindah tangan kepada Bahlil Lahadalia yang terpilih secara aklamasi, rekomendasi tersebut dicabut.
Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar baru mengalihkan dukungan kepada pasangan Bernard Sagrim dan Sirajudin Bauw. Hal ini memicu kekecewaan mendalam bagi Lambertus, yang merasa usahanya selama ini dalam membesarkan Partai Golkar di Papua Barat Daya diabaikan.
Prestasi dan Kontribusi Lambertus di Partai Golkar
Lambertus Jitmau menekankan bahwa selama menjabat sebagai Ketua DPD, ia telah berkontribusi besar bagi Partai Golkar, terutama dalam memenangkan kursi legislatif.
Ia menyebutkan, selama dua periode di Kota Sorong (2012-2017 dan 2017-2022), ia berhasil menyumbangkan delapan kursi untuk Partai Golkar di setiap pemilu legislatif. Lambertus juga mengklaim bahwa hadirnya Provinsi Papua Barat Daya tak lepas dari perjuangannya.
“Saya menghadirkan Papua Barat Daya yang diutus oleh Tuhan. Tuhan mengutus Lambert Jitmau untuk membawa provinsi ini ke hadapan kita,” ujarnya dikutip dari INews.
Ia menambahkan bahwa hasil Pemilu Legislatif 2024, di mana Partai Golkar kembali meraih delapan kursi, merupakan bukti dari kerja kerasnya yang diakui secara nasional oleh kepemimpinan Partai Golkar.
Kekecewaan Terhadap Keputusan DPP Partai Golkar
Lambertus merasa keputusan DPP Partai Golkar di bawah Bahlil tidak menghargai prestasi dan perjuangannya. “Pada 25 malam, pukul 22.00 WIT, rekomendasi yang diberikan Airlangga diambil dari saya. Padahal rekomendasi itu ada di tangan saya dan masih saya simpan di rumah,” ujarnya dengan nada kecewa.
Lebih lanjut, Lambertus menegaskan bahwa ia tidak akan mendukung calon yang didukung oleh DPP Partai Golkar dalam Pilkada mendatang. Ia bahkan telah melakukan kampanye di Kota Sorong, menyerukan kepada masyarakat untuk tidak memilih kandidat yang tidak tahu aturan.
“Orang yang mendapat rekomendasi harus bekerja keras dan berprestasi, bukan hanya datang untuk merebut rekomendasi,” tegasnya.
Lambertus juga mempertanyakan kemampuan Bernard Sagrim untuk menang dalam Pilkada, terutama karena menurutnya, Bernard bahkan tidak menang di wilayah Maybrat. Oleh karena itu, Lambertus memerintahkan kepada DPD Golkar di seluruh tingkat dua untuk fokus memenangkan calon bupati dan wali kota, sementara dirinya memegang kendali atas rekomendasi tingkat satu, memastikan Bernard Sagrim tidak didukung.
Arah Politik Menunggu Pengumuman
Ketua DPD I Partai Golkar Papua Barat Daya tersebut menutup pernyataannya dengan memberi sinyal akan ada langkah tegas terkait arah politiknya pada awal November 2024. “DPP tahu saya, jangan gertak-gertak. Kalau Golkar kalah, saya yang akan mengalahkannya,” pungkas Lambertus Jitmau, yang menegaskan dirinya sebagai seorang petarung sejati di kancah politik. {}