Berita Golkar – Masih rendahnya hasil survei pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Kota Cimahi masih menjadi catatan tersendiri bagi pasangan nomor urut 4 ini.
Pasalnya, hasil survei pasangan Dedi-Erwan di Kota Cimahi baru menyentuh angka 60 persen. Angka tersebut masih ketinggalan dibandingkan Kabupaten Subang yang sudah mencapai 90 persen dan Kabupaten Sumedang yang sudah mencapai 88 persen.
Melihat fakta tersebut, Cawagub Erwan Setiawan meminta seluruh pengurus serta Partai Golkar di Kota Cimahi untuk bekerja ekstra meningkatkan hasil survei paslon Dedi-Erwan di kota yang memiliki tiga kecamatan itu.
“Kota Cimahi ini baru menyumbang 60 persen, termasuk yang paling kecil mendukung Dedi-Erwan di Pilgub Jabar. Masih kalah dari Subang, Sumedang, bahkan Bekasi saja tempatnya kompetitor kita itu 64 persen,” kata Erwan saat ditemui di Kota Cimahi belum lama ini dikutip dari Inilah Koran.
Dalam waktu 47 hari kedepan, sambung Erwan, sebelum pemungutan suara pada 27 November, hasil survei pasangan Dedi-Erwan harus bisa meningkat lebih signifikan lagi.
“Nah di sini, dalam waktu 47 hari lagi kita berharap dukungan buat Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan bisa meningkat sampai 70 bahkan 80 persen,” sebutnya.
Tak ketinggalan, pada momen tersebut Erwan Setiawan menjanjikan sejumlah program kepada warga Cimahi, yakni program makan gratis untuk masyarakat yang merupakan program dari Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
“Kita sinergikan apa yang kita lakukan dengan program Presiden RI terpilih, soal makan bergizi gratis. Program ini tidak cuma kita laksanakan hari ini, tapi akan terus diimplementasikan,” tuturnya.
Selain warga, Erwan juga menjanjikan bakal memberikan perhatian khusus untuk kesehatan para pengemudi ojek online, yakni dengan memberikan BPJS Kesehatan. “Kemudian untuk pengemudi ojek online akan kita berikan BPJS Kesehatan,”ucapnya.
Dari segi pendidikan, figur yang pasangan Dedi Mulyadi itu juga bakal menghapuskan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru sehingga setiap anak bisa bersekolah.
“Kita akan hapuskan sistem zonasi, semua anak bisa bersekolah. Kita akan lebih perhatikan juga sekolah swasta supaya penyebarannya lebih merata,” tandasnya. {}