Berita Golkar – Legislator Senayan Hetifah Sjaifudian turut hadir menjadi juri dalam pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kaltim 2024. Dia mendorong para Duta dan Putri terpilih untuk memanfaatkan semua platform untuk memperkenalkan kekayaan dari Benua Etam.
Sosok baru yang menjadi ambasador sektor pariwisata di Kaltim telah terpilih. Melalui ajang bergengsi pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kaltim 2024 yang diikuti oleh para juara di tingkat kabupaten/kota periode sebelumnya. Malam pemilihannya digelar Sabtu (12/10/2024).
Setelah melalui masa karantina sejak Kamis. Diikuti oleh 9 pasang Duta Wisata dan 9 Putri Pariwisata. Mereka berasal dari 7 kabupaten/kota di Kaltim. Pada malam pemilihan itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian turut hadir menjadi dewan juri. Untuk menguji kelayakan para finalis. Bersama dengan akademisi, asosiasi, dan pakar pariwisata.
Perwakilan dari Kota Balikpapan 1, pasangan Muhammad Nizam Ihsan Fadil dan Arun Janitra Larasati sabet gelar Duta Wisata Kaltim 2024. Disusul oleh Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Barat. Sementara mahkota Putri Pariwisata Kaltim 2024 diserahkan kepada perwakilan dari PPU Nabila Putri Giswatama.
Disusul oleh Kota Samarinda dan Kabupaten Berau. Manfaatkan Media Apa Saja Pada malam itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian tampak bangga. Baginya para Duta Wisata dan Putri Pariwisata Kaltim 2024 akan menjadi etalase bagi pariwisata di Kaltim. Mereka akan menjadi perwajahannya.
“Mereka menjadi cermin dari keadaan wisata di Kaltim. Mereka jadi ambassador kan, baik atau tidaknya Kaltim ada di tangan mereka.”
“Mengingat wisata dan ekraf Kaltim yang memang sedang maju-majunya, saya harap bisa dipertahankan dan bisa membuat orang datang ke sini, puas dan bawa kenangan,” jelas Hetifah ketika ditemui Kaltim Faktual usai pemilihan.
Hetifah berharap, para duta dan Putri bisa terus berproses dan berkembang hingga bisa memperkenalkan Kaltim ke level nasional, bahkan internasional. Termasuk pada kondisi kesiapan Kaltim menggelar event.
Hasil menarik warga dari luar daerah untuk menjajal dan membawa kenangan tersendiri. Momen langka seperti itu harus banyak dimanfaatkan. “Jadi pariwisata nggak dipandang sebelah mata dengan ‘otomatis wisatawan mau datang’. Tapi harus dilayani dengan baik.”
Selain itu, sebagai perwajahan dari pariwisata Kaltim, Hetifah mendorong para Duta dan Putri dengan pengetahuan wisata yang dimiliki, agar gencar mempromosikan dan mengedukasi serta memperkenalkan Kaltim.
Mulai dari histori, cerita menarik, budaya, wisatanya, bahkan potensi wisatanya. Pokoknya, segala kekayaan pariwisata di Kaltim yang bernilai jual. Bisa melalui media sosial dan memanfaatkan segala platform.
“Media sosial salah satunya, baik itu film, pembuat game, animasi Kaltim. Semua yang ada saat ini bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. {}