Di Kabinet, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Bekerja di Bawah Koordinasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Berita Golkar – Presiden Prabowo Subianto merombak struktur tugas dan fungsi berbagai kementerian dalam Kabinet Merah Putih 2024 – 2029. Perombakan itu diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029.

Salah satu perombakan yang dilakukan ialah struktur koordinasi di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian). Dengan dihapusnya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, koordinasi sejumlah kementerian di bawah Kemenko tersebut dilimpahkan ke Kemenko Perekonomian.

Selain itu, terdapat juga kementerian yang tidak lagi berada di bawah Kemenko Perekonomian, seperti Kementerian Pertanian hingga Kementerian Keuangan.

Sebagaimana disebutkan Pasal 26 Perpres 139 Tahun 2024, kini 7 kementerian yang berada di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian ialah:

1. Kementerian Ketenagakerjaan
2. Kementerian Perindustrian
3. Kementerian Perdagangan
4. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
5. Kementerian Badan Usaha Milik Negara
6. Kementerian Investasi dan Hilirisasi
7. Kementerian Pariwisata.

Dengan demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan bekerja bersama secara langsung dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, setelah sempat terjadi momen “rebut” kursi Ketua Umum Partai Golkar pada Agustus lalu.

“Alhamdulillah dapat amanat yang berat jadi kita perlu bekerja lebih keras apalagi tentu ada perubahan daripada konsentrasi dari kantor Kemenko, saat ini energi investasi juga masuk di bawah Kemenko dan juga pariwisata,” tutur Airlangga, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (21/10/2024), dikutip dari Kompas.

Lebih lanjut Airlangga bilang, masuknya Kementerian ESDM dan Kementerian Investasi selaras dengan pesan dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan devisa dan realisasi penanaman modal asing. “Harus membuka lebih banyak lapangan kerja,” kata Airlangga.

Sebagai informasi, pada Agustus lalu, isu “rebutan kursi” ketua umum Partai Golkar menyeruak, setelah Airlangga Hartarto secara tiba-tiba mundur dari posisi tersebut pada 11 Agustus lalu, dan posisi itu kemudian diisi oleh Bahlil Lahadalia.

Guyonan “rebutan kursi” pun dilontarkan oleh Airlangga saat mengikuti kegiatan kumpul bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Sumbu Kebangsaan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Senin (12/8/2024). Kala ingin foto bersama, Bahlil tiba-tiba mengambil kursi yang sebelumnya didukuki oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Saat Bahlil akan duduk di kursi yang dibawanya, Airlangga spontan melontarkan candaan yang menyebut kursi Kapolri saja diambil oleh Bahlil. “Kursinya Pak Kapolri aja diambil sama Pak Bahlil,” kata Airlangga sambil menunjuk Bahlil. {}