Kurangi Impor Energi, Mukhtarudin Dorong Pengembangan EBT dan Energi Nuklir

Berita Golkar – Fraksi Partai Golkar DPR mendorong Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk terus melahirkan inovasi dan terobosan-terobosan dalam mewujudkan kemandirian energi. Hal ini penting untuk memastikan jangan kebutuhan energi bagi bangsa Indonesia cukup dipasok dari sumber daya alam dalam negeri.

“Sudah saatnya Indonesia memenuhi kebutuhan energi sendiri tanpa berharap impor energi dari negara lain,” tegas Sekretaris Fraksi Golkar DPR Mukhtaruddin, di Jakarta, Senin (26/10/2024), dikutip dari Rakyat Merdeka.

Mukhtaruddin mengatakan, kemandirian energi sangat krusial dilakukan mengingat potensi krisis energi global yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, Pemerintah harus menjalankan inovasi dan terobosan mewujudkan kemandirian energi.

Nah, salah satu terobosan yang bisa dilakukan Pemerintahan saat ini adalah mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang memiliki banyak manfaat bagi rakyat Indonesia. Dia meyakini, pengembangan EBT ini dapat membantu meningkatkan kemandirian energi Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap impor energi fosil yang semakin mahal.

“Artinya, dengan mengandalkan EBT, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada negara-negara produsen minyak bumi dan gas alam,” sambung politisi senior Fraksi Partai Golkar ini.

Lebih lanjut Mukhtarudin memaparkan beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mewujudkan kemandirian energi nasional. Salah satunya yakni mendorong Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto untuk fokus pada pengembangan energi nuklir dalam negeri.

Walaupun, diakuinya pembangun infrastruktur untuk energi nuklir sebagai sumber energi yang stabil dan berkelanjutan memerlukan pertimbangan keselamatan yang tinggi. Namun nuklir bisa menjadi terobosan berarti dalam pemenuhan energi yang ramah lingkungan di masa mendatang.

“Energi nuklir dapat menjadi salah satu opsi bagi ketersediaan listrik bagi masyarakat tanpa harus mengotori lingkungan. Hal ini juga sebagai wujud dari komitmen Pemerintahan sebelumnya dalam rangka mewujudkan proses transisi energi yang telah dimulai beberapa tahun lalu,” harapnya.

Lebih lanjut, Mukhtaruddin juga mengingatkan pentingnya bagi semua pihak menilik kembali kekayaan yang sudah tersedia di alam Indonesia, untuk dioptimalkan menjadi sumber energi demi mencapai cita-cita ketahanan dan kemandirian energi nasional. Kekayaan alam lokal mulai dari batubara, gas alam, minyak bumi, dan tenaga air harus dikelola sesuai dengan kebijakan energi berkelanjutan.

Selain itu, dia mendorong adanya kebijakan modernisasi dalam pengembangan energi di dalam negeri dalam rangka meningkatkan efisiensi jaringan listrik dan sistem distribusi untuk mengurangi kehilangan energi. “Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini, perkembangan teknologi telah menghadirkan inovasi-inovasi yang mengelola transmisi listrik sekaligus mengarah kepada sistem yang lebih efisien, berkelanjutan, dan andal,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mukhtaruddin juga mengingatkan pentingnya program konservasi dan efisiensi energi. dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Sebab nantinya program konservasi energi ini akan berdampak langsung pada beban daya listrik yang digunakan sehari-hari, sehingga akan membantu masyarakat dalam berhemat dari segi biaya dan pegeluaran listrik per bulan, baik di lingkungan kerja maupun di rumah.

“Ke depannya, tentu harus mengadopsi teknologi yang lebih efisien dalam berbagai sektor seperti industri, transportasi, dan rumah tangga,” pungkas Mukhtarudin.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia Indonesia kaya akan komoditas sumber daya alam yang bisa menghasilkan energi masa depan. Sumber daya alam ini harus dioptimalkan untuk pemenuhan energi bagi masyarakat.

“Pemerintah yang saya pimpin nanti fokus untuk mencapai swasembada energi. Kita juga harus mengelola air dengan baik, alhamdulillah kita punya sumber air yang cukup dan kita sudah punya teknologi menghasilkan air yang murah dan bisa memenuhi kebutuhan kita,” tutur Prabowo. {}