Berita Golkar – Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI)/Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Christina Aryani berharap tidak diperintah untuk push up saat mengikuti pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
“Enggak ada persiapan khusus, kan saya sudah biasa lari pagi. Tapi mohon-mohon enggak disuruh-suruh push-up nya yang kebanyakan aja,” kata Christina Aryani, dikutip dari Genpi, Rabu (23/10/2024).
Christina menjelaskan pembekalan ini adalah salah satu agenda khusus dari Presiden Prabowo yang harus diikuti menteri, wakil menteri, kepala lembaga, kepala badan serta pejabat di Kabinet Merah Putih.
Akan tetapi, Christina belum mengetahui secara pasti dan detail agenda pembekalan di Akmil ini.
“Dikasih tahu saat kami di Hambalang kemarin, arahan dari Pak Presiden kegiatan ini diikuti agar semua menteri dan wamen ini bisa bonding (memiliki kekuatan emosional) satu sama lain. Ya sebagai pembantu Presiden perlu untuk menyelaraskan pandangan program kerjanya. Selebihnya tidak tahu, surprise,” papar dia.
Meskipun begitu, dia mengaku siap dan tidak sabar mengikuti agenda pembekalan selama tiga hari mulai pada 25-27 Oktober 2024. Christina menyebut pembekalan di kawasan militer ini adalah pengalaman yang baru.
“Serunya seperti apa nanti kita lihat saja. Tiga hari jadi pasti akan cukup intens tuh. Baju seragamnya untuk kegiatan sudah dikirim,” ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mengaku para menteri dan wakil menteri akan menginap di tenda saat mengikuti kegiatan pembekalan di Kompleks Akademi Militer (Akmil). “Iya benar (kemah), enggak di hotel menginapnya, katanya di tenda,” kata dia. {}