Berita Golkar – Roy Suryo secara gamblang menyebutkan lagu Rungkad yang dibawakan Putri Ariani pada peringatan HUT Ke-78 RI pada 17 Agustus lalu merupakan hal yang berbahaya.
“Siapa yang punya ide? Jangan-jangan bahaya laten. Justru itu, ini kan berbahaya. Ada lagu, saya gak tahu siapa konsultannya. Yang kemudian mengizinkan lagu itu dinyanyikan,” kata Roy Suryo dalam tayangan Catatan Demokrasi TV One dikutip Rabu (30/8/2023).
Namun, pernyataan Roy itu dianggap terlalu berlebihan oleh Politisi Partai Golkar Nurson Wahid. Menurutnya tidak ada unsur bahaya dalam perayaan seperti klaim Roy. Nusron berpendapat hal itu berkaitan cara mengekspresikan kegembiraan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan.
“Kalau dikatakan ini selera ya memang ada unsur selera mau tekankan ini bahaya ya tidak ada bahaya juga masa selera tidak boleh. Karena memang rasa bergembira itu adalah berbeda-beda orangnya mengekspresikan bentuk cara bergembiranya apa lagi ini adalah bergembira dalam rangka 78 ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” jelasnya.
Dia menambahkan memperingati hari bersejarah patut disyukuri dan diungkapkan rasa kecintaan terhadap negara. Mengingat perjuangan menuju kemerdekaan bukanlah hal yang mudah.
“Memang kita wajib gembira kita wajib bersyukur kenapa? karna memang ini patut kita syukuri dan patut kita ungkapkan rasa kecintaan karna ini adalah rahmat Allah. Merdeka itu adalah rahmat Tuhan 78 tahun itu juga rahmat Tuhan dan perintah Tuhan kalau kita ada datang rahmat Tuhan datang rahmat Allah datang kenikmatan kita memang harus bergembira,” sambungnya.
Meski demikian, Nusron juga menyebut tafsir perayaan HUT ke-78 RI yang lalu bisa berbeda-beda. Namun, Nusron keberatan dengan penafsiran yang dilontarkan Roy Suryo.
“Orang boleh-boleh saja untuk menafsirkan dengan berbagi pandangan yang ada tapi saya agak keberatan jujur aja dengan pandangannya pak way suryo yang menerjemahkan joget-joget kemudian di identikkan dengan ketika tanda petik joget-joget,” pungkasnya. {sbr}