Angka Pengangguran Terbesar Keempat Nasional, Basri Baco Minta Pemprov Jakarta Perbanyak Program Padat Karya

Berita GolkarData Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat persentase tingkat pengangguran di DKI Jakarta sebesar 6,03 persen. Dengan jumlah tersebut, Jakarta menempati posisi keempat terbesar secara nasional, di bawah Banten, Kepulauan Riau dan Jawa Barat.

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya angka pengangguran tersebut antara lain: laju pertumbuhan penduduk, ketidaksesuaian antara pendidikan dan keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar kerja, serta terbatasnya jumlah lapangan kerja.

Berkaca pada kondisi tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperbanyak program-program padat karya. Hal tersebut, lanjut Sekretaris DPD Partai Golkar Jakarta ini, bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.

“Kita lagi mau arahkan supaya program itu kalau bisa padat karya, ditingkatkan lagi agar semakin banyak serapan tenaga kerja,” ujar Baco di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (4/11/2024).

Basri Baco juga mengusulkan agar lapangan kerja yang ada dapat dioptimalkan untuk warga Jakarta. “Warga ber-KTP Jakarta harus jadi prioritas,” katanya.

Selain soal lapangan kerja, Basri Baco juga menyoroti masalah kualitas pendidikan. Sebab, keduanya saling berkaitan.

Ia mengungkapkan, saat ini DPRD DKI Jakarta tengah fokus mendorong Pemprov untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keahlian masyarakat Jakarta.

“Melalui peningkatan kualitas pendidikan dan keahlian tersebut diharapkan bisa lebih membantu warga untuk mendapatkan pekerjaan,” tandasnya.

Basri Baco juga mengapresiasi upaya Pemprov DKI melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi yang sudah menyelenggarakan job air atau bursa kerja. “Bursa kerja ini membantu dan mempermudah masyarakat mendapatkan pekerjaan,” ungkapnya.

Menurutnya, penyelenggaraan bursa kerja dapat menjembatani antara pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.

Namun demikian, politisi Partai Golkar ini berharap job fair ke depannya diperbanyak lagi bidang pekerjaan yang ditawarkan. “Perlu diperbanyak juga bidang pekerjaannya, agar pencari kerja bisa melamar sesuai dengan keahliannya,” pungkasnya. {}