DPP  

LSI Denny JA Tempatkan Partai Golkar di Posisi Tiga Dengan Elektabilitas 12,7 Persen

Berita Golkar – Pemilu 2024 akan digelar bersamaan dengan Pilpres 2024, yakni di Februari tahun depan. Beberapa lembaga survei merilis hasil survei elektabilitas capres maupun partai politik atau parpol.

Seperti hasil survei yang diterbitkan Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA. LSI Denny JA memprediksi PDIP akan menjadi raja, alias pemenang Pemilu 2024 dengan meraih 23,3 persen suara.

Kemudian Partai Gerindra dengan 15,7 persen. Dan Partai Golkar di posisi ketiga dengan 12,7 persen. Di bawahnya diprediksi diduduki Partai Nasdem dengan 5,6 persen suara.

Selanjutnya ada Partai Demokrat dengan 3,3 persen suara. Timur, Selasa (19/9/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube LSI Denny JA.

Anies Kuasai Suara Pemilih Partai Islam

Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia LSI Denny JA memprediksi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, bakal meraup suara mayoritas dari pemilih partai berhaluan Islam.

Hal itu disampaikan dalam paparan survei bertajuk hasil temuan dan analisis survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait Ormas Islam, Partai Islam, dan pilihan Capres September 2023.

“Anies paling unggul di pemilih partai Islam. Sementara Prabowo dan Ganjar bersaing di pemilih partai Islam,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei di kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube LSI Denny JA.

Menurut Ardian, perolehan suara partai Islam untuk Pemilu 2024 berdasarkan survei pada Agustus 2023 diprediksi berada di angka 18,2 persen.

Perincian prediksi perolehan suara itu yakni 6,6 persen diraih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), 5,6 persen untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 4 persen diraih Partai Amanat Nasional (PAN), dan 2 persen untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dari prediksi keseluruhan prediksi suara partai Islam pada Pemilu dan Pilpres 2024, sebanyak 37,1 persen responden meyakini bakal mengalir kepada Anies.

Sedangkan suara dari responden partai Islam yang diprediksi mengalir kepada bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, sebesar 28,3 persen.

Kemudian prediksi suara responden dari partai Islam yang mengalir kepada bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo sekitar 28,1 persen. Sementara 6,5 persen responden sisanya tidak menjawab.

Dalam survei itu, jika Prabowo dan Ganjar disandingkan berhadapan (head to head), Anies dinilai akan tetap unggul suara secara telak di kalangan partai Islam.

“Skema head to head dengan Ganjar, Anies unggul telak 15,3 persen. Sedangkan dengan Prabowo, Anies juga unggul telak 6,8 persen,” ujar Ardian.

Akan tetapi, suara Anies diprediksi justru bakal anjlok di kalangan pemilih partai nasionalis. Dari survei yang dilakukan LSI, elektabilitas Anies di kalangan partai nasionalis mencapai 60,5 persen pada Pilpres 2024 mendatang.

Tetapi kemungkinan dia hanya meraih 15,1 persen suara. Sedangkan Prabowo dan Ganjar diprediksi akan bersaing ketat memperebutkan suara dari kalangan partai nasionalis.

Menurut survei itu, Prabowo memperoleh 42,3 persen suara dari responden, disusul Ganjar dengan 42 persen. Sedangkan 0,6 persen responden tak menjawab. “Hanya selisih 0,3 persen untuk keunggulan Prabowo atas Ganjar,” ujar Ardian.

Terungkap juga bahwa apabila Gibran dipilih sebagai calon wakil presiden untuk Prabowo memberikan keuntungan signifikan bagi Prabowo dalam empat aspek.

Lebih dikenal dan disukai, memiliki pengaruh kuat di Jawa Tengah, memiliki basis kuat di kalangan generasi Z dan milenial, serta terhubung erat dengan popularitas Jokowi.

Namun, dalam perjalanan menuju posisi calon wakil presiden untuk Prabowo, Gibran hanya menghadapi satu hambatan. Yakni Undang-undang Nomor 7/2017 tentang pemilu yang menetapkan batas usia minimal untuk calon presiden dan cawapres adalah 40 tahun.

Akan tetapi, Ardian mencatat, “Namun, seperti yang kita tahu, masalah ini sedang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.

Jika nantinya MK mengubah aturan ini, misalnya menjadi batasan usia calon presiden dan cawapres di bawah 35 tahun, maka ini dapat menjadi peluang baru atau permulaan yang cerah bagi Gibran.”

LSI Denny JA menjalankan survei ini pada rentang waktu 3 hingga 15 Juli 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner.

Metode pengumpulan data melibatkan multistage random sampling yang diperkuat dengan analisis kualitatif. Margin of error survei ini diperkirakan sekitar 2,9 persen.

-Gibran Rakabuming: 66,5 persen.

-Erick Thohir: 61,8 persen.

-Airlangga Hartarto: 52,3 persen.

-Muhaimin Iskandar: 43,1 persen

Kesukaan

-Gibran Rakabuming: 82,6 persen

-Erick Thohir: 77,1 persen

-Muhaimin Iskandar: 62 persen

-Airlangga Hartarto: 52,5 persen. {sumber}