Airlangga Hartarto Harap Kemitraan Ekonomi RI-China Membawa Kemakmuran

Berita GolkarIndonesia dan China memiliki banyak kecocokan dan keuntungan dari hubungan dua negara. Kedua negara bakal terus mengembangkan hubungan dagang untuk membawa kemakmuran bagi masyarakat.

“Semoga kemitraan kita terus berkembang, membawa kemak­muran, stabilitas dan peluang bagi masyarakat Indonesia dan China,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambu­tan di acara Resepsi The 74th Anniversary of the Founding of the People’s Republic of China, di Jakarta, Rabu (20/9) malam.

Menurut Airlangga, pentingnya kerja sama ekonomi Indonesia dengan China ditandai dengan hubungan bilateral kedua negara yang telah berlangsung erat sejak lama. China juga salah satu mitra dagang dan investasi terbesar bagi Indonesia.

Pada 2022, nilai investasi China di Indonesia mencapai 8,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dan menjadi peringkat tertinggi kedua di Indonesia.

Total perdagangan kedua negara pada 2022 juga menca­pai angka tertinggi sepanjang sejarah dengan nilai sekitar 133 miliar dolar AS. Meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga menekankan, pentingnya semangat membina hubungan yang kuat dan langgeng antarkedua negara. Kemitraan strategis komprehensif Indone­sia dan China yang saat ini telah berjalan sepuluh tahun memiliki arti yang sangat penting bagi kedua negara.

Kerja sama bilateral kedua negara juga kian berkembang, seperti di bidang pembangu­nan infrastruktur, industri ra­mah lingkungan dan ekonomi digital.

“Sebagai gambaran komitmen kami terhadap ekonomi digital, dengan senang hati saya sampai­kan Menteri Perdagangan China dan saya baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama di bidang ekonomi digital dan e-commerce,” ung­kap Airlangga.

Nota Kesepahaman itu men­jadi dasar bagi eksplorasi ber­sama antara perusahaan kedua negara dalam mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), meningkatkan sirkulasi komersial, mengoptimalkan sistem trans­portasi, memperkuat keuangan digital dan memajukan layanan kesehatan digital.

Pemerintah Indonesia, kata Airlangga, tetap berkomitmen membina kemitraan agar terus membuahkan hasil demi keun­tungan bersama.

Airlangga juga menyampaikan apresiasi Pemerintah Indonesia kepada China atas dukungan Beijing terhadap Outlook ASE­AN di Indo-Pasifik. Terutama dalam masa Keketuaan Indone­sia di ASEAN pada 2023 serta dalam upaya bersama mencapai kesejahteraan dan stabilitas di kawasan.

Sebelumnya, Menteri Koordi­nator (Menko) Bidang Kemariti­man dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, China merupakan mitra dagang nomor satu bagi Indonesia.

Total ekspor ke China men­capai 50,8 miliar dolar AS pada 2022. Sangat wajar jika Indone­sia membidik pasar China yang memiliki 1,4 miliar penduduk.

“Market-nya besar, 1,4 miliar. Kalau Indonesia dan China digabung, itu akan menjadi 1,7 miliar penduduk. Market yang sangat besar dengan kelas menengah di kita kira-kira ada 65 hingga 70 juta orang,” kata Luhut.

Kondisi tersebut membuat hubungan ekonomi Indonesia dan China terus menguat. Luhut pun meyakinkan para pengusaha China mengenai hubungan kedua negara yang terjalin erat.

Ekonom dari Center of Re­form on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengata­kan, kerja sama bilateral antara Indonesia dengan China masih strategis. Hal ini tidak terlepas dari semakin besarnya pereko­nomian China, terutama dalam 10 tahun terakhir ini.

Terlebih, China telah menjadi rantai pasok global dalam banyak sektor. Karenanya, kerja sama itu diharapkan juga dapat menarik Indonesia bergabung dalam ran­tai pasok global. {sumber}