Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku optimistis produksi siap jual atau lifting minyak tahun depan melebihi target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025. Bahkan Bahlil memproyeksi lifting minyak tahun 2025 lebih dari 605 ribu barel per hari.
Bahlil menyebut setidaknya ada 301 lapangan minyak yang telah rampung dieksplorasi. Dari total tersebut, dia bilang pihaknya telah mendorong 50-60 lapangan minyak yang telah mendapatkan persetujuan Plan of Development Pertama (POD-1).
“Saya lagi hitung ya, tapi target saya tahun 2025, kan APBN 2025 itu kan target lifting kita itu 605 ribu barel per day. Pasti akan lebih dari target 2025,” kata Bahlil saat ditemui di kediamannya, Pancoran, Jakarta, ditulis Kamis (28/11/2024), dikutip dari Detik.
Bahlil mengakui bahwa lifting minyak terus turun tiap tahun untuk karena sebagian besar sumur minyak di Indonesia berusia sudah tua atau sekitar 70 tahun. Bahkan ada sumur di wilayah Kalimantan yang berusia melebihi usia Indonesia saat ini.
Untuk mencapai target tersebut, Bahlil telah menyiapkan sejumlah strategi. Pertama, sumur-sumur minyak Indonesia harus diintervensi dengan teknologi. Apabila tidak ada intervensi teknologi, Bahlil menilai lifting minyak bisa turun 7%-15% per tahun.
“Palingan kita akan sharing profit yang tidak maksimal. Bagi negara sekarang, memikirkan adalah tidak hanya pendapatan, tapi bagaimana lifting agar mengurangi import. Teknologi harus dilakukan. Contoh di Blok Cepu yang telah menggunakan teknologi enhanced oil recovery (EOR),” jelas Bahlil.
Kemudian, eksplorasi. Pihaknya telah mencari investor untuk mengeksplorasi sumur minyak. Bahkan dia telah menawarkan pilihan skema kepada investor, yakni gross split atau cost recovery.
“Dan ini saya lagi undang untuk investasinya masuk. Dan skemanya kita sekarang adalah kita kasih pilihan kepada mereka. Mau gross split oke, mau cost recovery oke. Jadi tidak ada lagi alasan untuk orang mengatakan kepada kita bahwa kita tidak kompetitif. Sweetener (insentif) kita kasih,” terangnya. {}