Berita Golkar – Menapaki karir dari titik nol, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Sarmuji berbagi cerita mengenai kisah hidupnya dalam acara diskusi yang digelar oleh DPP AMPI dengan tajuk ‘AMPI Talks 4.0: Kenal lebih dekat dengan Sekjen DPP Partai Golkar’. Cak Sarmuji, begitu ia akrab disapa, mengaku bahwa posisinya sebagai koordinator tenaga ahli Fraksi Partai Golkar DPR RI menjadi titik penting dalam kehidupan dan karir politiknya.
Sebab, ketika diamanahkan jabatan ini, Sarmuji memberi kinerja yang total, maksimal serta optimal. Sehingga banyak orang terutama senior-senior Partai Golkar yang terkesan dengan staf ahli Fraksi Partai Golkar DPR RI saat itu.
Bukan hanya dirinya saja, tapi sebagai sebuah tim. Ia pun memberikan pesan bagi kader muda Partai Golkar, agar membentuk kesan baik terhadap siapapun. Lalu bagaimana kiat Sarmuji memberi kesan kepada orang lain?
“Cara kita menempatkan diri itu menjadi faktor yang penting. Banyak orang tidak berhasil karena cara menempatkan dirinya kurang pas. Kepada senior bagaimana kita harus menempatkan diri, bagaimanapun kita sudah mendapatkan posisi. Bagaimana cara kita berbicara, itu sangat penting,” ungkap Sarmuji.
Ia juga mengaku, selama berkarir di dunia politik, tak pernah sekalipun meminta jabatan baik di Partai Golkar maupun DPR RI. Semuanya mengalir begitu saja, dengan kinerja yang optimal, Sarmuji berkeyakinan amanah jabatan itu akan datang dengan sendirinya.
“Seingat saya, saya belum pernah meminta jabatan baik di partai maupun di DPR. Tetapi mungkin senior-senior itu iba atau terkesan melihat saya. Selama masuk partai itu, saya selalu jadi panitia dan selalu steering committee, kenapa? Karena mungkin kesan orang, kalau saya ditaruh di SC saya bisa tuntaskan tugas di SC. Jadi membangun kesan itu penting,” tutur Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI ini.
Atas kesan yang diberikan baik kepada senior Partai Golkar maupun khalayak masyarakat, Sarmuji berhasil menapaki tangga karir kesuksesan politiknya kini.
Sarmuji juga patut berbangga atas capaian karirnya, sebab Sarmuji mengatakan bahwa ia menduduki jabatan sebagai anggota DPR RI bukan karena privilege, semua ia upayakan sendiri, tanpa Sarmuji mengesampingkan peran orang-orang yang telah membantunya selama ini.
“Saya jadi anggota DPR sewaktu sistem Pemilunya sudah sangat liberal, jadi bukan privilege nomor urut, sudah dalam posisi sistem Pemilunya itu liberal, radikal, kontestasinya sangat terbuka dan butuh pembiayaan sangat besar,” sebut Sarmuji.
“Sementara teman-teman tahu semua background kita ini bukan orang yang kaya, bukan orang berada, tetapi menjadi sesuatu itu pasti melibatkan orang lain. Jadi jangan pernah menganggap kita sukses tanpa melibatkan orang lain. Pasti melibatkan orang lain,” sambungnya lagi.
Tak hanya pada persoalan membangun kesan kepada orang lain, berikutnya Sarmuji juga menekankan pentingnya mendapatkan kepercayaan. Oleh karenanya, apabila kita berada di suatu posisi, melakukan upaya semaksimal mungkin agar dapat memperoleh kepercayaan adalah jalan yang selalu dilaluinya hingga kini.
“Tetapi bukan hanya faktor itu, kesan lain juga bisa. Kesan dia bisa diserahi amanah, atau kesan apa saja yang menimbulkan kepercayaan. Sebenarnya yang perlu direbut itu bukan kekuasaan tapi kepercayaan,” pungkas Sarmuji. {redaksi}