Berita Golkar – Meski namanya disebut-sebut masuk dalam pusaran kandiat ketua Partai Golkar Riau pengganti Syamsuar, sosok karismatik mantan Gubernur Riau Rusli Zainal (RZ) mengaku tidak berminat untuk maju sebagai ketua Partai Golkar Riau di Musda Januari 2025 mendatang.
Diketahui, nama RZ banyak disebut sebagai sosok pemersatu yang bisa membawa kejayaan kembali partai berlambang beringin di Riau setelah porak-poranda di Pilkada dan Pileg 2024.
Dikonfirmasi, mantan Ketua Golkar Riau itu mengaku tidak ingin mencalonkan diri sebagai kandidat ketua Golkar. Ia juga mengaku akan memberi jalan bagi calon yang memenuhi kriterianya untuk memimpin Golkar Riau.
“Kita beri kesempatan kepada yang muda dan potensial, serta berkarakter kenegarawanan,” kata RZ, Ahad (22/12/2024), dikutip dari Cakaplah.
Informasi yang dirangkum, sejumlah nama kandidat mulai bermunculan, baik nama-nama besar dari kader internal maupun eksternal.
Nama SF Hariyanto muncul di tengah perbincangan internal kader Golkar. Sebagai wakil gubernur Riau terpilih, SF Hariyanto digadang-gadang menjadi kandidat kuat yang diusung beberapa DPD II Golkar. Selain mantan Pj Gubernur Riau itu, nama beken yang muncul diantaranya HM Rusli Zainal, HM Harris, Suparman, Karmila, serta Yulisman.
Sebelumnya, Pengamat Politik dari Universitas Islam Riau (UIR) Dr Panca Setya Prihatin menyoroti banyaknya tuntutan agar partai Golkar Riau segera melakukan evaluasi menyeluruh termasuk evaluasi terhadap kinerja DPD Golkar se-Riau.
Menurut Panca, tuntutan itu adalah sesuatu yang realistis dilakukan oleh kader yang masih peduli dengan nasib partainya. Hal ini dikarenakan terkait dengan eksistensi dan masa depan partai yang dengan susah payah telah mereka besarkan dan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat di masa yang akan datang.
“Menurut saya, sebagaimana kita ketahui, pasca reformasi partai ini kan mengalami kondisi yang sangat sulit, tetapi dengan rintangan yang begitu berat partai ini tetap bisa eksis karena elit partai, kader serta organ yang mendirikan dan didirikan berjibaku mengurus partai ini sungguh-sungguh, faktanya memang menjadikan partai ini muncul sebagai pemenang pemilu di Riau dan hampir semua kepala daerah adalah kader Golkar,” katanya.
Sampai pemilu 2019, kata Panca, partai ini masih sebagai pemenang walaupun gejala merosotnya dukungan publik sudah mulai dirasakan. Setelah itu, pada pemilu legislatif Februari 2024 lalu partai ini harus rela, teraju pemenang Pemilu diambil alih oleh PDIP yang dinakhodai oleh Zukri Misran yang juga Bupati Pelalawan.
Menurutnya, jika partai ini ingin kembali ke pusaran kekuasaan politik di Riau, maka jalan pintas yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh dan duduk bersama semua pemangku kepentingan di partai ini.
“Saya kira Golkar Riau masih memiliki banyak aset yang telah nyata pernah berhasil menahkodai partai ini, seperti Suparman (mantan ketua DPRD dan Bupati Rohul), H Harris (mantan Bupati Pelalawan dan ketua DPRD Pelalawan) dan tentunya juga ada tokoh partai ini yang sangat fenomenal, H Rusli Zainal, (tokoh politik Riau yang pernah menjadi gubernur Riau 2 periode dan ketua DPD I partai golkar),” ulasnya.
“Menurut saya jika semua tokoh Golkar ini bisa duduk bersama dan semua kader dan organ partai bersepakat secara aklamasi mendaulat dan tokoh ini juga mau mewakafkan waktu dan tenaganya, maka posisi paling mungkin adalah H Rusli Zainal,” katanya.
Dengan kembalinya RZ ke panggung politik dengan menahkodai partai, kata Panca, ini sama seperti mengembalikan eforia Golkar masa lalu dan dengan romantika ini semua unsur yang selama ini tercerai berai dimungkinkan untuk kembali bisa berkumpul dan menata partai ini kembali ke singgasananya. “Yang jelas Golkar perlu pemimpin pemersatu,” katanya. {}